SURABAYA | duta.co – Puluhan aktivis Gerakan Anti Korupsi (Garansi) menggelar aksi di depan kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur, Jumat (31/8) sore. Mereka menagih janji penuntasan kasus mega korupsi P2SEM (Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat).

Dalam aksinya, para pendemo langsung tunjuk ‘merek’ tanpa tedeng aling-aling. Mereka menyebut nama anggota DPRD Jawa Timur aktif, Renville Antonio ikut terlibat dalam kasus penyelewengan dana hibah senilai Rp 227 miliar di tahun 2008 tersebut.

Tudingan itupun ditunjukkan dengan beberapa poster yang dibawa pendemo seperti: “Pakde Pecat Renville dari Kader Demokrat”, ”Periksa Renville Antonio”, dan beberapa poster lain yang menyantumkan nama sekertaris DPD Demokrat Jawa Timur tersebut.

Menurut para pendemo, tudingan itu bukan omong kosong. Sebab, mereka mengaku memiliki data bahwa Renville ikut merekomendasi, setidaknya, 44 proposal P2SEM ke beberapa lembaga penerima dana ‘enek gila’ tersebut.

Adapun lembaga penerima dana P2SEM yang direkomendasi itu tersebar di delapan daerah. Antara lain di Kediri, Pacitan, Tuban, Blitar, Tulungagung, Kabupaten Mojokerto, Gresik, dan Malang.

Untuk itu, kata Korlap Aksi, Imam Syafi’i dalam orasinya di atas mobil komando, Partai Demokrat harus segera memecat Renville. “Copot Renville.. Copot Renville.. Periksa Renville.. Periksa Renville..,” teriak Imam diikuti koor para pendemo.

Setelah beberapa menit berorasi, dua delegasi para pendemo diberi izin bertemu pihak kejaksaan. Mereka diterima oleh Asisten Pidana Khusus (Aspidsus), Didik Farkhan Alisyahdi dan Kasi Penkum Kejati Jawa Timur, Richard Marpaung.

“Kita serius menangani kasus P3SEM. Kalau tidak kenapa kita susah-susah menangkap dokter Bagoes (otak kasus P2SEM, Bagoes Soetjipto Soelyoadikoesoemo) sampai ke Malaysia,” tegas Kasi Penkum, Richard Marpaung.

Hanya saja, lanjut Richard, pihaknya meminta waktu untuk terus melakukan pendalaman. “Kami masih terus mengupayakan untuk bisa mengungkap kasus ini sampai tuntas,” ucapnya sembari menegaskan bahwa tak ada batas waktu sampai kapan kasus ini tuntas.

Terkait 15 saksi, dua diantaranya meninggal dunia, yang telah diperiksa, Richard mengaku bahwa pihaknya memang belum bisa menentukan tersangka baru. Meski sudah 22 hari pasca-pemeriksaan.

Sebab, katanya, pemeriksaan tersebut baru berdasarkan keterangan dokter Bagoes. “Ini kan baru keterangan satu saksi, iya kalau ‘nyayiannya’ (dr Bagoes) benar? Jadi kami masih butuh alat bukti (saksi) lain. Minimal dua saksilah untuk memperkuat,” elaknya.

Nah, masih kata Richard, selain mencari alat bukti baru itu, penyidik Kejati Jawa Timur juga menelusuri aliran dana P2SEM di era Gubernur Imam Utomo itu melalui rekening bank.

“Karena ada aliran dana ke tiga orang. Makanya kita kerjasama dengan pihak bank untuk mengejar bukti transkip transfer tersebut,” tandasnya.

Seperti diketahui, awal Agustus lalu, penyidik Kejati Jawa Timur melakukan pemeriksaan kepada 13 saksi dari anggota DPRD Jawa Timur, baik yang masih aktif, pensiun, maupun yang saat ini menjadi anggota DPR RI. Sebenarnya ada 15 orang yang diperiksa, namun dua orang sudah meninggal dunia.

Pemeriksaan para saksi ini sendiri, berdasarkan keterangan saksi kunci kasus P2SEM, yaitu dokter Bagoes yang ditangkap di Malaysia pada Desember 2017 lalu. (eno)

Tampak puluhan massa Gerakan Anti Korupsi (Garansi) menggelar aksi di depan kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur. Mereka menagih janji penuntasan kasus mega korupsi P2SEM (Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat), Jumat (31/8/2018). (eno)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry