MOJOKERTO | duta.co – Warga Mojokerto semakin lengket dengan pasangan Ikfina Fahmawati-Gus Dulloh dalam Pilkada 2024 Mojokerto yang berlangsung serentak Rabu, 27 November 2024 mendatang.
Dukungan kali ini datang dari budayawan pinggir utara Kabupaten Mojokerto, yaitu Kecamatan Dawarblandong. Kamis (24/10/2024) kemarin Paguyuban Warsejiwa Dawarblandong, Wurianto (47), mengungkapkan, bahwa Cabup petahana Ikfina Fahmawati adalah sosok pemimpin yang tulus dan mengayomi masyarakat.
“Kenapa sih saya kok milih ibuk (Ikfina Fahmawati), dengan ketulusan hati beliau, ibuk juga membangun Mojokerto dengan ikhlas,” ujar Wurianto kepada wartawan
Menurut Wurianto bupati perempuan pertama di Mojokerto ini, banyak disukai orang. Alasannya karena Ikfina selalu melibatkan seluruh pihak, memberikan ruang berpendapat, cermat dan detail mendengar masukan sebagai kajian bahan pertimbangan, sebelum membuat kebijakan.
“Dan, yang membuat saya terenyuh, masyarakat itu dirangkul semuanya. Mau yang tua atau yang muda itu dirangkul semua. Itu saya melihat sendiri lho,” kata Wurianto yang akrab disapa Cak Siwur ini.
Sudah begitu, mendapat Cawabup Gus Dulloh. Ini dinilai semakin melengkapi sosok kepemimpinan Ikfina, karena kepemimpinan karismatik juga dimiliki oleh Putra pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Al Misbar, KH Chusaini Ilyas (Gus Husein) tersebut.
Ciri khas Gus Dulloh sangat identik dengan keilmuannya sebagai seorang da’i, tutur bahasa yang lugas mengena dihati masyarakatnya. Gus Sa’dulloh seorang intelektual lulusan S-1 Ekonomi Pembangunan dan S-2 Manajemen Keuangan khususnya ekonomi syariah, sehingga akan sangat bermanfaat kedepannya membantu tugas kepala daerah. Kolaborasi keduanya menjadi yang terbaik untuk warga Mojokerto.
Ia berharap sosok kepemimpinan Ikfina-Gus Dulloh tak berganti jika terpilih menjadi Bupati Mojokerto dan wakil bupati Mojokerto periode 2025-2030 mendatang. “Kalau sosok seperti ini, Insya Allah jadi pemimpin yang murni beliau itu,” cetusnya sebagaimana dikutip tribunnews.com.
Masyarakat Mojokerto, katanya, menaruh harapan besar di pundak Idola Rakyat ini. Ia meyakini Ikfina-Gus Dulloh mampu mewujudkan kemajuan khususnya di bidang kebudayaan dan tetap melestarikan warisan leluhur Majapahit.
“Harapan saya Mojokerto lebih maju dan maju, pembangunan terus dilanjutkan. Salah satunya budaya itu harus dimajukan, jangan tertindas dengan budaya luar. Keinginan saya budaya Majapahit ini bisa lestari. Kami dari pesisir utara tetap mendukung budaya Majapahit supaya lestari, karena ikon dari Mojokerto adalah Majapahit,” tukasnya.
Kesehatan dan Pendidikan
Selain fokus pembangunan desa 2025-2030, Pasangan Cabup-Cawabup Mojokerto nomor urut 1, Ikfina Fahmawati dan Sa’dulloh Syarofi juga bakal meningkatkan fasilitas kesehatan di rumah sakit dan Puskesmas untuk masyarakat Kabupaten di Mojokerto.
Salah satunya dengan meningkatkan mutu fasilitas layanan kesehatan pada RSUD R.A Basoeni bagi masyarakat utara sungai Brantas. ’’Saya akan fokus membangun RSUD R.A Basoeni Gedeg, karena itu adalah rumah sakitnya untuk wilayah utara sungai,’’ ungkap Ikfina saat di Dawarblandong.
Menurutnya, peningkatan mutu fasyankes ini menjadi bentuk konsistensi Ikfina-Gus Dulloh dalam memberikan layan dasar paripurna kepada masyarakatnya. Termasuk, rehabilitasi puskesmas juga bagian dari program prioritasnya.
’’Puskesmas Dawarblandong saat ini juga dalam pembangunan dan ditarget selesai akhir tahun ini. Jadi 27 puskesmas, 56 Pustu akhir 2024 selesai kita renovasi dan sudah kita bangun,’’ beber perempuan berlatar belakang seorang dokter ini.
Ia menegaskan, dengan sejumlah inovasi yang sudah dilakukan di periode pertama, masyarakat di Kabupaten Mojokerto kini semakin mudah untuk mengakses layanan kesehatan. Hadirnya layanan on call 112 dari Prof dr Soekandar akan diterapkan di rumah sakit utara sungai. Tak terkecuali dengan didukung mobil ambulans di masing-masing puskesmas untuk lebih memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan.
’’Sehingga kita tinggal menata sistem, masyarakat yang butuh ambulans bisa ke masing-masing ke puskesmas. Call 112 layanan kegawatdaruratan dan mobil ambulans RSUD Soekandar di selatan sungai, kita akan terapkan juga di rumah sakit utara sungai. Saya butuh waktu untuk menyelesaikannya,’’ jelasnya disambut riuh tepuk tangan dari warga.
Pun di bidang pendidikan, dia menargetkan seluruh GTT harus menjadi ASN, pegawai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dengan menjalani serangkaian tes dan tanpa dipungut biaya.
’’Mulai saya pertama kali menjadi bupati, sampai sekarang dan nanti lima tahun yang akan datang. Tidak ada bayar-membayar, untuk perekrutan CPNS maupun PPPK. Jadi GTT semuanya nanti harus jadi PPPK,’’ tegasnya seperti dikuti radarmojokerto.jawapos.com. (net)