MAKKAH | duta.co – Narkoba tidak lagi berkutat di sektor bisnis. Narkoba sudah menjadi alat untuk menghancurkan sebuah negara. Jika sebuah negara generasinya teler, diyakini negara itu tidak lama akan hancur. Arab Saudi sekarang dalam incaran bahaya narkoba.

Petugas berwenang Bandara Internasional King Khalid, Arab Saudi dilaporkan berhasil menggagalkan penyelundupan belasan ribu pil narkoba jenis Captagon menggunakan media piring dan meja kayu bertuliskan Kaligrafi Al Qur’an.

Penyelundupan 11.000 pil captagon itu dilakukan dalam dua usaha terpisah. Kabar mengenai keberhasilan ini diungkap Direktur Bea Cukai Bandara Internasional King Khalid, Mohammed Al-Aqeel, pada Minggu (30/07) malam, seperti dilansir Al Arabiya.

Awalnya petugas melakukan pemeriksaan biasa sesuai prosedur terhadap barang-barang yang akan datang melalui sebuah perusahaan transportasi. Barang-barang itu salah satunya berupa piring yang memuat kaligrafi ayat-ayat Alquran.

Petugas melakukan pemeriksaan lebih lanjut, di mana piring tersebut dilapisi pelat yang di dalamnya terdapat 2.832 pil captagon.

Selanjutnya, ada pengiriman kedua dari penerbangan lain melalui perusahaan ekspedisi kilat. Kiriman barang itu berupa meja kayu yang juga memuat ribuan pil captagon di dalam lapisan rahasia. Meja kayu itu juga dilaporkan dihiasi kaligrafi ayat-ayat Alquran.

Captagon adalah salah satu dari beberapa nama merek untuk senyawa obat fenethylline hydrochloride. Pil narkoba ini merangsang sistem saraf pusat, meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan konsentrasi dan performa fisik, dan memberikan perasaan nyaman pada penggunanya.

Permainan narkoba ini bahkan dikabarkan berhasil menyusup ke lingkungan elit. Ini mengingatkan kita pada kasus seorang pangeran Kerajaan Arab Saudi, Abdel Mohsen Bin Walid Bin Abdulaziz, bersama empat warga Saudi lainnya yang ditangkap di Bandara Rafik Hariri Beirut, Libanon dua tahun silam. Narkoba sebanyak dua ton itu dicoba diselundupkan dengan pesawat pribadi sang pangeran.

Otoritas keamanan Libanon menyatakan, upaya penyelundupan narkoba sebanyak dua ton itu merupakan yang terbesar dalam sejarah. Pangeran Abdel Mohsen dan empat orang lainnya saat itu langsung ditahan dan diinterogasi pihak keamanan bandara.”Diduga berusaha menyelundupkan sekitar dua ton pil Captagon dan beberapa kokain,” kata sumber keamanan Bandara Libanon, seperti dikutip Al Jazeera, pada saat itu. (hud,em)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry