Direktur Get Indonesia Persada, Toni Purniawan (kanan) saat peluncuran Get Indonesia di Surabaya akhir pekan lalu. DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Transportasi online kembali akan diramaikan dengan kehadiran pemain baru.

PT Get Indonesia Persada siap bersaing dengan perusahaan transportasi online yang sudah eksis sebelumnya.

 Dengan memberikan banyak kemudahan bagi para driver dan konsumen, manajemrn Get Indonesia merasa yakin bisa bersaing secara sehatm

Direktur Get Indonesia Persada, Toni Purniawan mengatakan ini adalah aplikasi karya anak bangsa.

Aplikasi ini sangat berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. “Kami berikan banyak kemudahan-kamudahan bagi driver dan konsumen,” ujar Toni di Surabaya, akhir pekan lalu.

Ada sejumlah fitur yang disiapkan yang berbeda dengan pesaing. Misalnya, konsumen bisa memilih jenis kelamin pengemudi.

Dari sisi harga juga kompetitif. Pembayaran bisa secara tunai dan non tunai. Di sisi lain, pengemudi juga tidak mendapat sanksi ketika menolak atau membatalkan pesanan konsumen.

“Saat ini masih ada tiga moda transportasi yang kami sediakan. Yakni, sepeda motor, mobil, dan bajaj. Untuk pembayaran ada Get Pay,” tambahnya.

Sebelum peluncuran ini, lanjut Toni, pihaknya telah membangun jaringan di beberapa kota di Indonesia, diantaranya Aceh, Pekan Baru, Bandar Lampung, Jakarta, Surabaya, Kediri, Malang, Jombang dan sejumlah kota lainnya.

Setidaknya, hingga saat ini sudah ada 55 mitra agen yang tersebar di 55 kota di Indonesia. Jumlah ini tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah.

“Kami targetkan hingga akhir tahun ini, satu mitra agen bisa menggandeng sebanyak 200 mitra pengemudi. Pengemudi itu bisa sepeda motor maupun mobil. Untuk pengunduh aplikasi ini, kami harapkan bisa sebanyak mungkin,” terangnya.

CEO PT Get Indonesia Persada Iwan Setiabudi menambahkan, meski saat ini bermunculan aplikasi serupa, namun dia yakin Get Indonesia siap bersaing.

Salah satunya, sistem yang dibangun lebih mengedepan kearifan lokal. Artinya, Get Indonesia ini tumbuh tidak terpusat di kantor induk dalam hal ini Kota Surabaya.

Sistem keagenan per wilayah diharapkan menumbuhkan sikap kearifan lokal di masyarakat.

“Dengan sistem keagenan, para driver tidak perlu mendaftar di kantor pusat. Cukup datang ke agen terdekat. Jika sudah diapprove maka sudah bisa beroprasi,” katanya.

Kemudian bagi para pengemudi, lanjut dia, Get Indonesia memberi banyak bonus. Namun aturan yang diberlakukan tidak sulit.

Contoh, ada aplikasi transportasi daring yang memberikan bonus namun berdasarkan trip (perjalanan).

Seorang pengemudi baru mendapat bonus, jika telah menyelesaikan sekian trip. Dan jika trip tidak memenuhi target, maka bonus tersebut akan hangus.

“Get Indonesia tidak demikian. Setiap pengemudi bisa mendapatkan bonus dan dapat dicairkan setiap minggunya.

Bonus tersebut tidak berdasarkan trip, namun berdasarkan jarak,” pungkasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry