
“Benar! Semangat Gubernur Jawa Timur, Khofifah menjadikan Jatim sebagai Gerbang Nusantara adalah benar. Fakta lapangan menunjukkan Jawa Timur sebagai pusat logistik strategis bagi Indonesia Timur.”
Oleh Syaiful Hida*
JAWA TIMUR semakin mengukuhkan posisinya sebagai pusat gravitasi arus logistik di Indonesia Timur. Status ini menjadikannya mitra strategis bagi berbagai daerah, termasuk Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam penguatan rantai pasok dan distribusi barang.
Pentingnya peran Jawa Timur dalam ekosistem logistik nasional menjadi salah satu fokus utama dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) pada bulan Juli 2024 yang melibatkan Kepala Bappeda NTB, Dr Ir H Iswandi, MSi, dan Kepala Bappeda Jatim, Ir Mohammad Yasin, MSi.
Acara ini juga dihadiri berbagai pihak, termasuk BPS NTB, Bank Indonesia, Bank NTB Syariah, Bank Jatim, BUMD, serta asosiasi pengusaha dari kedua daerah.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat posisi Jawa Timur dalam rantai logistik nasional, Pelabuhan Tanjung Tembaga di Terminal DABN Probolinggo telah ditetapkan sebagai pusat distribusi pupuk untuk wilayah Jawa Timur.
Selain itu, Dirut PT DABN, Hadi Mulyo Utamo, SH, MH menyampaikan bahwa pelabuhan ini berperan penting dalam aktivitas ekspor-impor yang semakin memperlancar arus barang ke berbagai wilayah di Indonesia.
Adanya infrastruktur yang terus dikembangkan, PT DABN harus bergerak menjadikan Jawa Timur sebagai pusat logistik utama di Indonesia Timur (INTIM), memperkuat keterhubungan dengan wilayah timur yang bergantung pada kelancaran distribusi barang dan jasa.
Direktur Operasional Andri Irawan, SH, MKn juga menjelaskan bahwa langkah penandatanganan MoU antara DABN dengan ASDP juga disaksikan oleh Dirut PT Petrogas Jatim Utama (PJU) sebagai induk perusahaan sejalan dengan program nasional hilirisasi yang bertujuan meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri sebelum didistribusikan ke berbagai daerah.
Penandatanganan nota kesepahaman antara DABN dengan ASDP merupakan perwujudan misi “Jatim sebagai Gerbang Nusantara” yang diawali dari memperkuat jalur logistik dari Jawa Timur ke Indonesia Timur, hilirisasi produk industri, pertanian, dan perikanan dapat berjalan lebih optimal, mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya lokal.
Selain itu, peran Jawa Timur sebagai pusat logistik juga berkontribusi terhadap program ketahanan pangan nasional. Sehingga dengan adanya konektivitas yang semakin baik, distribusi bahan pangan strategis, seperti jagung, sayuran umbi-umbian, dan hasil perikanan dari NTB ke Jawa Timur, dapat berlangsung lebih efisien. Sebaliknya, pasokan pangan olahan dan bahan baku industri dari Jawa Timur ke wilayah timur Indonesia juga semakin lancar, memastikan stabilitas pasokan dan harga di seluruh wilayah.
Dirut ASDP dalam penandatanganan MoU dengan PT DABN 7 Maret 2025 menjelaskan bahwa pengalihan layanan penyeberangan dari Ketapang-Lembar ke Jangkar-Lembar hingga Tanjung Tembaga di Probolinggo bertujuan meningkatkan efisiensi distribusi dan mengurangi kepadatan jalur utama.
Langkah ini memungkinkan Pelabuhan Ketapang lebih difokuskan untuk kendaraan kecil dan penumpang, sementara jalur baru mempercepat distribusi logistik dengan biaya lebih efisien. Jalur Tanjung Tembaga-Lembar kini menjadi poros penting dalam pengiriman sembako, bahan makanan, dan barang konsumsi lainnya. Selain mendukung proyek infrastruktur di Lombok dengan distribusi bahan bangunan, jalur ini juga memperlancar pengiriman hasil pertanian NTB, seperti jagung, padi, dan bawang merah. Pengangkutan kendaraan pribadi, ternak, dan hasil perkebunan turut memanfaatkan jalur ini, menjaga kelancaran logistik sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa-Lombok.
Untuk mewujudkan visi sebagai pusat logistik utama, DABN sebagai Badan Usaha Pelabuhan masih perlu mempersiapkan sarana dan prasarana yang lebih baik, termasuk peningkatan kapasitas pelabuhan, modernisasi sistem logistik, serta optimalisasi layanan digital.
Keberhasilan ini juga sangat bergantung pada dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah Jawa Timur, yang memiliki peran penting dalam menyediakan regulasi yang kondusif, insentif investasi, serta infrastruktur pendukung yang terintegrasi. Sinergi ini akan menjadi kunci dalam menjadikan Jawa Timur sebagai pusat logistik strategis bagi Indonesia Timur.
Gerbang Baru Mulai Dibuka
Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin mengukuhkan perannya sebagai simpul strategis dalam rantai distribusi logistik nasional. Berada di antara Pulau Jawa dan kawasan timur Indonesia, NTB menjadi penghubung vital bagi arus barang dan penumpang. Peran ini semakin diperkuat dengan sinergi bersama Pemerintah Jawa Timur dalam Musrenbang yang merupakan upaya tindak lanjut untuk meneruskan kesepakatan kerja sama yang sudah disepakati Gubernur NTB dan Gubernur Jawa Timur tahun 2024 dan saat ini telah mempersiapkan diri menjadi pusat utama distribusi logistik ke Indonesia Timur.
Seiring dengan meningkatnya konektivitas ini, berbagai komoditas utama dari Jawa Timur terus mengalir ke NTB dan wilayah timur Indonesia. Beberapa di antaranya adalah kokas dan semi-kokas dari batubara, minyak bahan bakar, berbagai jenis semen, kendaraan bermotor, serta produk makanan seperti roti jahe, biskuit manis, wafel, dan wafer. Komoditas-komoditas ini menjadi bagian penting dalam mendukung kebutuhan industri, infrastruktur, dan konsumsi di NTB dan kawasan timur Nusantara. Sebaliknya, NTB juga berkontribusi besar terhadap suplai komoditas ke Jawa Timur, dengan nilai penjualan mencapai Rp. 1,66 triliun. Beberapa komoditas utama yang dikirim ke Jawa Timur meliputi jagung, sayuran umbi-umbian, tembakau yang belum diolah, krustasea tidak beku, serta bawang bombay. Hal ini menunjukkan bahwa NTB tidak hanya berperan sebagai jalur distribusi, tetapi juga sebagai pusat produksi bahan pangan dan hasil bumi yang mendukung ketahanan pangan dan industri di Jawa Timur.
Jalur pelayaran Tanjung Tembaga-Lembar dan Badas yang menghubungkan Jawa Timur dengan Lombok menjadi salah satu solusi penting dalam memperlancar distribusi barang antara kedua wilayah ini. Sehingga adanya jalur ini, distribusi bahan pokok, hasil pertanian, serta komoditas industri semakin efisien. Selain itu, tren pergeseran industri yang mulai bergerak ke arah timur Jawa Timur membuka peluang lebih besar bagi NTB untuk menjadi bagian dari rantai pasok industri nasional. Karena itu PT DABN sebagai Operator Usaha Pelabuhan terus berusaha mengembankan fasilitas dan infrastruktur, dan tentu adanya dukungan kuat dari Pemerintah Jawa Timur dan NTB, maka Jawa Timur siap mengemban peran sebagai “Pintu Pertama Gerbang Nusantara,” yang menjembatani distribusi logistik dari barat ke timur Indonesia sekaligus memperkuat konektivitas perdagangan antarwilayah.
*SYAIFUL HIDA adalah Tenaga Ahli Bidang SDM PT. Delta Artha Bahari Nusantara.