SURABAYA | duta.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengoptimalkan seluruh jajarannya dalam menghadapi banjir. Petani terdampak banjir diminta untuk segera melaporkan ke Dinas Pertanian Jawa Timur untuk segera mendapatkan ganti benih.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo, Kamis (7/3).

Formulasi recovery pertanian pasca banjir akan dilakukan pemprov Jatim. Bagi petani yang ikut asuransi Jasindo akan mendapat ganti rugi Rp6 juta per hektar. Bagi petani yang tidak ikut asuransi, akan disiapkan subsidi benih padi untuk menanam kembali.

“Untuk recovery pertanian terdampak, sepanjang petani itu ikut asuransi maka akan diganti oleh Asuransi Jasindo perhektar Rp 6 juta. Untuk bantuan benih bagi petani, tergantung Pemda setempat yang mengajukan bantuan benih ke Provinsi,” katanya.

Dalam membantu petani untuk recovery pascabanjir ini, Dinas Pertanian Jatim juga menyiapkan advokasi pembasmian hama secara gratis.

“Kami juga akan membantu melalui UPT untuk menerjunkan tenaga pembasmi hama tanaman selepas banjir. Karena selepas dampak banjir pasti ada saja hama. Kami berikan cuma-cuma advokasi tenaga di lapangan ini,” katanya.

Sementara itu, lahan pertanian yang terdampak banjir masih di bawah 1 persen dari keseluruhan lahan pertanian padi di Jatim 2019 seluas 1,1 juta hektar.

Merujuk data sementara perkembangan luas tanam padi Musim Penghujan 2018/2019 (Oktober sampai 25 Februari 2019) mencapai 1.128. 285 hektar dan berdasarkan update luas tanam tesebut diprakirakan luas panen padi pada bulan Januari sampai April 2019 mencapai 1.026.083 hektar.

Menurut Hadi, meskipun banjir melanda di kawasan Mataraman (Nganjuk, Madiun, Ponorogo, Magetan, dan Ngawi) yang juga menjadi lumbung pertanian padi, tapi secara keseluruhan tanaman padi di Jatim masih aman. Selain itu, Pemprov masih cukup memiliki cadangan pangan untuk musim ini.

“Iya memang Matarman dominan pertanian padi, tapi untuk keseluruhan padi di Jatim masih aman. Karena masih di bawah 1 persen kalau dijumlahkan dengan seluruh areal sawah pertanaian di Jatim seluas 1,1 juta hektar,” pungkasnya. (Zal)