
SURABAYA | duta.co – Menjelang Idul Fitri 1446 H, stabilitas harga pangan menjadi perhatian utama bagi masyarakat dan pemerintah. Di Surabaya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Generasi Emas Peduli Pangan (GEPP) turut ambil bagian dalam upaya menjaga kestabilan harga pangan. Melalui diskusi dan deklarasi, mereka berkomitmen mendukung program ketahanan pangan yang digencarkan pemerintah.
Pada Rabu, (26/3/2025), menjadi momen penting bagi GEPP Surabaya. Saifullah, salah satu peserta, menyatakan bahwa kegiatan ini berlangsung sangat intim dan penuh antusiasme. “Ini adalah momen yang tepat, apalagi di bulan Ramadan. Diskusi ini menghasilkan banyak masukan untuk menjaga stabilitas pangan,” ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar diskusi, tetapi juga diisi dengan kultum Ramadan dan buka bersama. Hal ini menambah kekhusyukan acara sekaligus mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas harga pangan, terutama menjelang hari raya Idul Fitri.
Faiz Rahmat, Koordinator GEPP Surabaya, menekankan bahwa kegiatan ini sangat positif. “Kami ingin mengingatkan generasi muda tentang pentingnya menjaga stabilitas harga pangan, terutama menjelang Idul Fitri,” jelasnya.
Selain itu, Faiz menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi ajang deklarasi komitmen bersama untuk mendukung stabilitas pangan. “Kami tidak lupa mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri kepada semua pihak yang terlibat,” ucapnya.
Upaya menjaga stabilitas pangan tidak hanya dilakukan oleh generasi muda. Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) juga turun tangan melalui program strategis. Salah satunya adalah Lumbung Pangan Etalase Pengendali Inflasi Kabupaten/Kota (EPIK) Mobile.
Program ini merupakan sinergi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menyediakan bahan pangan murah secara proaktif, terutama di wilayah yang mengalami gejolak harga tinggi.
TPID Jawa Timur telah menyusun empat langkah strategis untuk mengendalikan inflasi. Pertama, Pemantauan Harga Pangan Melalui website Siskaperbapo dan pemantauan tarif angkutan. Kedua, Intervensi Pasar. Dimana Pasar murah Ramadan di lebih dari 1.200 titik di 38 kabupaten/kota. Sedangankan yang ketiga, Pengendalian Tarif Angkutan. Penyediaan mudik gratis, penurunan tarif angkutan udara, dan posko angkutan lebaran. Sementara yang keempat, Edukasi Publik. Penyampaian informasi harga harian dan kampanye “Harga Stabil, Stok Aman: Lebaran Nyaman di Jawa Timur”.
Ke depan, sinergi antara pemerintah, Bank Indonesia, dan masyarakat, termasuk generasi muda seperti GEPP Surabaya, akan terus diperkuat. Tujuannya jelas: menjaga stabilitas inflasi Jawa Timur pada rentang 2,5+1% (yoy) dan memastikan masyarakat merayakan Idul Fitri dengan nyaman.
Dengan upaya bersama, stabilitas harga pangan menjelang Idul Fitri 1446 H diharapkan dapat terjaga, sehingga masyarakat bisa merayakan hari raya dengan nyaman dan bahagia. (gal)