SURABAYA | duta.co – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) harus ekstra hati-hati menghadapi masalah terbarunya, terkait kata ‘bangsat’ yang dilontarkan Arteria Dahlan kepada Kementerian Agama saat rapat dengar pendapat dengan Komisi II. Gelombang protes dari jajaran Kementerian Agama, bahkan madrasah di berbagai daerah terus berdatangan.

Setelah Perkumpulan Guru Madrasah, Jawa Barat, kini ratusan Penyuluh Agama Islam se-Provinsi Lampung juga melayangkan protes keras. Dalam pernyataan yang diikuti 122 penyuluh itu, menyertakan tiga tuntutan.

Pertama, mengecam keras dan tidak mentolerir caci maki yang telah dilontarkan Arteria Dahlan terhadap Kementerian Agama. Kedua, menuntut Arteria Dahlan untuk menyatakan permohonan maaf kepada Kementrian Agama secara terbuka. Ketiga, menuntut kepada MKD untuk memberikan teguran kepada Arteria Dahlan.

Pernyataan sikap ini viral di grup-grup WA. Sejumlah daerah sudah siap-siap membuat sikap yang sama. Tak kalah serem meme yang mengecam Arteria Dahlan juga bermunculan. Ada meme yang menyertakan santri, dan menegaskan bahwa kata ’Bangsat’ menunjukkan rendahnya moral seseorang. ‘Bangsat’ bukan kita.

Gelombang protes ini harus segera disikapi PDI-P, kecuali kalau partai ini menganggap hal itu biasa. Sekretaris Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di DPR RI, Bambang Wuryanto, kepada viva.co.id  menyatakan, bahwa partainya belum bisa memastikan apakah akan memberikan sanksi pada Arteria Dahlan, atas kata ‘bangsat’ yang dilontarkannya ke Kementerian Agama saat rapat dengar pendapat dengan Komisi II.

“Saya menyayangkan. Yang harus kita lakukan, kita rapat dulu. Kita ajak ngomong dulu nanti seperti apa, tunggu keputusannya. Tentu kita akan mencoba meluruskan, yang kaya begini ini dalam bahasanya ya, tapi ini soal etika,” kata Bambang di kompleks DPR RI, Jakarta.

Mengenai sanksi apa yang bisa dijatuhkan pada Arteria, Bambang menjawab secara diplomatis. “Begini loh kalau itu banyak mudaratnya, bisa kita kasih sanksi. Kalau banyak mudaratnya, tapi kalau itu mudaratnya sedikit ya enggak perlu sanksi,” ujarnya kepada viva.co.id.

Sementara, masalah sensitif yang harus dihadapi PDI-P adalah tudingan bahwa partai ini anti-Islam. Seperti pernah disampaikan Wasekjen MUI Pusat, Ustadz Tengku Zulkarnaen.

“Saya sangat kecewa dengan ketidaktahuan masyarakat kita yang memilih PDI (PDI-P red) dalam pemilu kemarin. PDI itu partai yang anti Islam,” begitu Tengku Zulkarnaen ketika diwawancarai gemaislam.com di sela-sela acara seminar sehari “Syiah dan Stabilitas Nasional” tahun lalu. (mky,viv)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry