BAJU MUSIM: Salah satu model baju Muslim Keluarga Glamour untuk pesta (duta.co/dok)

SURABAYA | duta.co – Kualitas produk, disain produk fesyen Muslim Indonesia dinilai sangat potensial. Bahkan banyak pasar global yang dapat digarap maksimal, mulai Timur Tengah, Turki, Afrika dan Asia. Secara perlahan kblat fesyen Muslim ini bergeser ke Indonesia yang memiliki banyak disainer busana Muslim handal dan sudah diakui.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Agus Muharram mengatakan, salah satu caranya dengan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada, memperhatikan kualitas dan desain produk juga penggunaan bahan baku alami.

“Memahami isu-isu lingkungan yang saat ini sedang menjadi perhatian dunia,” katanya melalui siaran pers, kemarin.

Salah satu peluang yang perlu dimanfaatkan adalah Muslim Fashion Festival (MUFFEST) Indonesia 2017. MUFFEST Indonesia 2017 akan diselenggarakan pada 6-9 April 2017 di Jakarta Covention Center bekerjasama antara Indonesian Fashion Chamber (IFC) dengan PT Dyandra Promosindo. Tahun ini, Kemenkop UKM kembali berpartisipasi dengan memfasilitasi 15 unit stan bagi 15 KUKM di bidang fesyen Muslim.

“Tahun 2016, dengan 10 stan KUKM berhasil menghasilkan transaksi ritel sebesar Rp 115,5 juta,” ujar dia.

Menurutnya, acara tersebut merupakan wadah yang tepat dan terintegrasi bagi pelaku usaha di bidang fesyen Muslim dari skala kecil hingga menengah dalam mengembangkan usahanya. Kegiatan tersebut diharapkan mampu menjadi etalase industri mode Muslim Indonesia di dunia internasional.

Agus menambahkan, busana Muslim merupakan komoditi paling potensial untuk memasuki pasar internasional karena tak banyak pesaing dari negara lain.

“Dengan begitu, Indonesia punya potensi besar sebagai trendsetter atau acuan bagi industri fesyen Muslim secara global,” tambah Agus.

Mengacu pada kondisi tersebut, Indonesia dicanangkan sebagai pusat fesyen Muslim Asia 2018 dan pusat fesyen Muslim dunia pada 2020. Diakui Agus, dunia fesyen Indonesia saat ini mencerminkan gaya hidup masyarakat yang sudah sangat moderen, mampu mengikuti tren yang ada dan fashionable.

“Dandanan, gaya dan busana yang digunakan menggambarkan bahwa Indonesia adalah negara Muslim. Wajar karena penduduk yang menganut agama Islam di Indonesia sangat besar, sekitar 12,7 persen dari total Muslim dunia,” katanya.

Sementara Project Director MUFFEST 2017 Deden Siswanto mengatakan acara ini ditargetkan menjadi barometer fesyen Muslim global. MUFFEST Indonesia, kata dia, mengarahkan pada kompetensi produk fesyen Muslim Indonesia agar dapat bersaing di pasar dunia.

“Sekaligus memasarkan keunggulan fesyen Muslim Indonesia melalui ready to wear craft fashion dengan mengoptimalkan kekayaan budaya lokal yang mengacu pada Indonesia Trend Forecasting,” katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor fesyen pada 2015 mencapai 12,1 miliar dolar AS. Kontribusi industri fesyen terhadap PDB nasional sendiri mencapai 1,21 persen. Sebagai sektor padat karya, industri fesyen mampu menyerap dua juta tenaga kerja atau 14,7 persen dari total tenaga kerja di sektor industri.

Sedangkan berdasarkan data Organisasi Konferensi Islam (OKI), ekspor fesyen Muslim Indonesia saat ini berada di peringkat ketiga dengan nilai 7,18 miliar dolar AS, setelah Bangladesh (22 miliar dolar AS) dan Turki (14 miliar dolar AS). (imm)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry