MOJOKERTO | duta.co – Pemerintah Kota Mojokerto mendorong agar semua Industri Kecil Menengah (IKM) mengembangkan sayapnya dengan mengekspor produknya. Untuk itu, di Graha Mandala Shaba Madya Pemkot Mojokerto, Rabu (14/9/2022), Pemkot Mojokerto melalui DiskopUKMperindag menggelar Sosialisasi Ekspor Impor bagi IKM/UMKM Kota Mojokerto.
Selain dihadiri Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dan Kepala DiskopUKMPerindag Kota Mojokerto Ani Wijaya, acara tersebut menghadirkan narasumber Direktur Amerika 2, Ditjen Amerika Eropa Daryanto Harsono, Nani Susilawati dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Sidoarjo dan Muhammad Tito Septiarto Bank Xxim Kanwil Jawa Timur.
“Alhamdulillah kegiatan seperti ini rutin kami laksanakan setiap tahun karena kami ingin seluruh pelaku usaha ini menjadi eksportir,” ujar Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.
Di kota Mojokerto terdapat 60 IKM. Saat ini sudah ada 12 IKM
yang sudah ekspor. “Harapan kami 60 IKM ini semuanya menjadi eksportir,” harapnya.
Kalau 60 IKM yang ada di kota Mojokerto ini mampu memasarkan menjual produknya ke pasar luar negeri maka sumbangan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga akan menjadi lebih besar dan membantu keuangan negara juga menjadi lebih besar.
“Jadi tidak hanya kontribusi buat panjenengan pribadi dari sektor usahanya tapi juga ada kontribusi panjenengan untuk daerah dan untuk negara juga,” ujarnya.
Selain poin pertama, masih kata Ning Ita (sapaan akrab Wali Kota Mojokerto), yang kedua adalah peran serta para pelaku usaha di sini sangat dibutuhkan eksistensinya sebagai sektor riil.
“Ini sangat dibutuhkan untuk bersinergi dengan Pemerintah menjaga agar pertumbuhan ekonomi di daerah sebagai penyumbang atau komponen ekonomi nasional,” imbuhnya.
Menurutnya, kondisi saat ini sangat substantif kehadiran semua pelakehadiran IKM/UMKM untuk tetap eksis, terutama kalau memang kondisi pasar lokal, regional, san nasional sudah bisa kuasai semuanya. Maka jangan bermimpi tanggung-tanggung, mimpilah setinggi langit bisa menguasai pangsa pasar global.
“Jika ada hal-hal yang merasa kesulitan, pemerintah hadir. Jangan khawatir, kami hadir di sini. Ada Kementerian Luar Negeri, ada KPPBC yang urusan Bea Cukai, dan ada Bank Exim terkait dengan permodalan,” tandasnya.
Ning Ita menegaskan, ekspor itu bukan hal yang sulit. menjadi eksportir itu sesuatu yang mampu dan bisa dilakukan para pelaku IKM Kota Mojokerto. “Ini yang harus panjenengan kuatkan. Jadi kita berproses bersama-sama, kami siap memfasilitasi,” tegasnya.
Sedangkan Kepala DiskopUKMPerindag Kota Mojokerto Ani Wijaya menyampaikan, pada kesempatan sosialisasi ekspor impor bagi UMKM di kota Mojokerto kali ini menyaajikan paket lengkap. Karena menhhadiroan direktur Amerika 2 yang akan memberikan potensi ekspor di Amerika Latin dan Karibia.
“Sudah kami lakukan diskusi bersama, beliau dan seluruh IKM, terkait peluang bisnis di sana. Kemudian juga bagaimana mekanisme ekspor impor dan apa kendalanya yang dialami oleh IKM yang sudah pelaku ekspor. Iini juga sudah ada KPPBC,” ujarnya.
“Dan biasanya yang menjadi kendala utama, alasan klise, nomor 1 adalah pembiayaan. Maka di sini juga sudah hadir yang akan memberikan wawasan terkait permodalan. Jadi hari ini adalah paket lengkap,” imbuhnya.
Tujuan kegiatan ini, lanjutnya, tidak lain adalah untuk membuka wawasan IKM agar mulai mengembangkan sayap mulai ekspansi ke pangsa pasar internasional. Yang kedua, kegiatan ini adalah untuk memfasilitasi dan membuka peluang serta akses pasar internasional.
“Untuk itu kegiatan ini sangat langka karena tidak semua daerah menyelenggarakan kegiatan ini,” pungkasnya. (ywd)