SANGATTA | duta.co – Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Kutai Timur menggelar seminar nasional dalam memperingati Harlah GP Ansor ke 83 di Gedung Serbaguna, komplek perkantoran Bukit Pelangi Sangatta, Sabtu (22/05/2017).

Seminar bertajuk “Aswaja dan Islam nusantara” tersebut dihadiri 500an peserta dari kalangan aktivis mahasiswa, lembaga dan badan otonom NU, OKP, dan siswa sekolah menengah dengan menghadirkan nara sumber majelis pembina GP Ansor Pusat, Dr KH Abdul Ghofur, MA., ketua Rijalul Ansor Kalimantan Timur, M Yusrul Hana, SSos, dan pengurus cabang Nahdlatul Ulama Kutai Timur, Sismanto, MPd.

Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kutai Timur, Zainul Arifin, SH dalam sambutannya mengungkapkan bahwa negara Indonesia terbentuk merupakan salah satu perjuangan dari para kiai ulama Nahdlatul Ulama. Salah satunya menetapkan falsafah negara Pancasila yang secara substansi sesuai deangan ajaran Islam. Sehingga, gerakan pemuda Ansor menegaskan tetap mengawal NKRI yang merupakan bentuk final dari perjuangan umat Islam.

“Untuk itu, apabila dan organisasi-organisasi yang menolak bentuk Pancasila dan NKRI, maka GP Ansor menolak dengan tegas organisasi tersebut,” tegas Zainul.

Tampil pada sesi pertama seminar panel, wakil sekretaris pengurus cabang Nahdlatul Ulama Kutai Timur, Sismanto MPd. Ia mengurai secara detail konsep Ahlussunnah Wal Jamaah dari pengertian, Sejarah dan Perkembangannya. Bagaimana epistemologi Aswaja dalam hadits, perjalanan pergolakan politik dan teologi yang dimulai dari wafatnya Khalifah Umar Bin Affan sampai dengan perang Jamal dan perang Shiffin.

Di samping itu, Sismanto juga mengupas sedikit tentang berdirinya Dinasti Umayyah dan munculnya firqoh-firqoh dalam Islam serta deklarasi Aswaja oleh Imam Al-Asyariyah saat Bani Abbasyiyah, dan perkembangan Al-Maturidi di Bukhoro.

Sementara didaulat sebagai pemateri pada seminar panel pertama, Ketua Rijalul Ansor pimpinan wilayah gerakan pemuda Ansor Kalimantan Timur, M Yusrul Hana. Ia
mengupas tentang Islam Nusantara.

Pada kesempatan tersebut, Yusrul Hana mengurai secara detail sejarah masuk dan berkembang Islam di Indonesia, perkembangan faham keagamaan yang masuk dan berkembang di Indonesia pada masa permulaan, serta  strategi dakwah Islam di Indonesia melalui peranan ekonomi, seni, budaya, pendidikan, dan politik.

Sementara tampil sebagai pemateri utama Dr KH Abdul Ghofur, MA, menguraikan secara detail Ahlussunnah Wal Jamaah dari kajian teologi, bidang tasawuf, dan fikih. Pada kesempatan tersebut, Gus Ghafur sapaan akrabnya menjawab salah satu pertanyaan mahasiswa STAIS Kutai Timur bagaimana membumikan tasawuf bagi kalangan remaja dan pemuda yang biasanya dominan dilakukan orang tua.  Dengan seminar ini semakin mantap GP Ansor untuk menjaga keutuhan NKRI. (SHS)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry