
SIDOARJO | duta.co – Kegiatan positif dan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sangat dibutuhkan. Hal ini guna bekal disaat bebas nantinya. Seperti salah satunya pelatihan kemandirian untuk mengembangkan keterampilan dan minat bakat WBP sebagai bekal ketika mereka bebas dan kembali ke tengah masyarakat.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sidoarjo melalui seksi Kegiatan Kerja (Giatja) kembali melaksanakan kegiatan pelatihan Peracik Kopi atau BARISTA profesional bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Sidoarjo.
Bertempat di area Gedung kegiatan kerja, pelatihan ini diikuti oleh 20 orang WBP Lapas Sidoarjo mulai hari Senin (3/6/24) kemarin.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini , Lapas Sidoarjo menjalin kerja sama dengan pihak ke tiga yaitu CV. Jasa Indah Mandiri (CV. JIM) yang diikat di dalam sebuah MOU sehingga instruktur yang dihadirkan dan ditunjuk adalah mereka yang sudah terampil dan sangat handal di bidang Barista atau peracik kopi.
Lebih lanjut, instruktur Barista Kopi, Kaka, saat memberikan pelatihan Barista Kopi mengapresiasi antusiasme warga binaan Lapas Sidoarjo yang mengikuti pelatihan. Ia tak menyangka bahwa warga binaan dapat mengikuti proses pembelajaran dengan cepat dan baik, sehingga dapat menghasilkan cita rasa kopi yang berbeda dari umumnya.
“Ketika dicicipi, rasanya sungguh diluar ekspektasi. Dari hari ke hari, warga binaan menunjukan perkembangan,” ujarnya.

Melihat hal tersebut, Kepala Lapas Sidoarjo Sugeng Hardono mengatakan kegiatan ini sangat positif dan bermanfaat.
“Pelatihan Barista Kopi yang diselenggarakan mulai hari Senin (3/6/24) hingga Selasa, (4/6/24) kemarin. pihaknya berharap dapat bermanfaat bagi warga binaan ketika mereka bebas, dan bagi warga binaan yang masih ada di dalam lapas mereka akan dikaryakan di kantin yang ada di Kegiatan Kerja,” ujarnya, Rabu (5/6/24), kepada duta.co.
“Alhamdulillah, usaha yang dilakukan Lapas Sidoarjo dalam melaksanakan pembinaan kemandirian kepada warga binaan berjalan dengan baik. Pelatihan barista bagi WBP ini sangat berguna untuk melatih keterampilan kami. nantinya diharapkan kita yang sudah mendapatkan pelatihan ini dapat bekerja atau membuka usaha sendiri setelah menyelesaikan masa hukuman,” ungkap Ardhito Bhirawa, salah satu narapidana peserta pelatihan.
Untuk diketahui, pelatihan barista merupakan lembaga pendidikan non formal yang memfasilitasi kegiatan belajar mengajar tentang kopi dalam waktu yang singkat untuk mempelajari teori dan keterampilan barista mulai dari pengetahuan tentang kopi sampai proses pembuatannya dengan berbagai kategori kelas. (Loe)