SURABAYA | duta.co – Beredarnya foto dan video Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dikelilingi oleh para rohaniawan, mendapat tanggapan dari Humas Pemkot Surabaya. Video berdurasi 2 menit 24 detik itu, mendapat banyak komentar warganet. Yang tidak paham, mengira Risma sedang dibaptis.
“Waduh, payah, mestinya tidak sejauh itu Bu,” demikian tulis warganet dari luar kota Surabaya.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, mengatakan beberapa hari lalu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, memang, menghadiri undangan silaturrahmi dengan para rohaniawan se-Kota Surabaya.
Febri, sapaannya, dalam acara tersebut, Risma didoakan supaya selalu sehat dan selalu dalam lindungan Tuhan. “Jadi, kami pastikan bahwa dalam acara tersebut Bu Wali didoakan supaya selalu sehat dan selalu dilindungi Tuhan. Tidak ada acara lain selain itu,” ujarnya, Sabtu (29/8).
Pelayan Bagi Semua
Menurut Febri, pada saat itu Risma menjelaskan bahwa membangun Kota Surabaya itu dengan hati dan penuh perjuangan serta tujuan. Bahkan, dalam setiap kebijakannya selalu berusaha netral dan tidak membeda-bedakan warganya.
“Saat itu Bu Wali juga menyampaikan bahwa harus bersikap seperti itu, karena memang beliau adalah Wali Kota Surabaya, pelayan bagi semua warga Surabaya tanpa terkecuali,” jelasnya.
Karena itu, lanjutnya, Risma membuat sebuah taman misalkan, taman itu didesain supaya nyaman bagi semua warga. Siapapun bisa datang ke taman tersebut tanpa adanya perbedaan.
“Beliau mengakui bahwa berat memang bersikap adil kepada semuanya, tapi hal itulah yang harus dikerjakannya sebagai pemimpin di Surabaya. Inilah pelajaran dari beliau yang patut kita teladani,” ujarnya.
Oleh karena itu, Risma mengaku selalu menjaga Kota Surabaya dari berbagai masalah. Bahkan, setiap hari harus berangkat pagi-pagi dan pulang larut malam demi kesejahteraan warga Kota Surabaya.
“Ketika di Surabaya ada bom beberapa tahun lalu, Bu Wali mengaku sangat terpukul dan sedih. Beliau pun rela tidak tidur beberapa hari untuk terus memastikan Surabaya aman. Beliau juga keliling ke beberapa rumah ibadah untuk sekadar membangunkan satpam atau meminta mereka untuk selalu menutup pintu gerbangnya.”
“Itulah beberapa hal yang disampaikan Bu wali dalam acara tersebut, sehingga dia mengajak kepada semua pihak untuk terus menjaga kota ini supaya tetap aman dan damai,” ujarnya.
Di samping itu, Risma juga terus mengajak kepada para rohaniawan itu untuk mengingatkan jamaahnya supaya menjaga protokol kesehatan. Sebab, hingga saat ini pandemi Covid-19 belum usai di Kota Pahlawan.
“Beliau terus mengingatkan untuk tertib memakai masker dan selalu jaga jarak serta rutin cuci tangan. Nah, melalui rohaniawan itu Bu Wali berharap kampanye menjaga protokol kesehatan itu bisa semakin masif dan lebih ditaati oleh warga Surabaya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Silaturrahmi Ibu Wali Kota Surabaya dengan Para Rohaniawan Kota Surabaya, Yohanita Bega menjelaskan bahwa acara tersebut hanyalah acara silaturahmi biasa dengan Risma.
Agar Doanya Terkabul
Dalam acara tersebut, Risma didoakan agar pada sisa masa jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya bahkan setelah masa jabatannya berakhir pun nanti, didoakan supaya tetap sehat, kuat, dan dilindungi Tuhan.
“Itulah inti doa kami pada saat itu. Dan itulah sebenarnya inti dari acara itu, kami ingin mendoakan Ibu Wali Kota yang telah memajukan Kota Surabaya,” tegas Yohanita.
Menurutnya, acara tersebut dihadiri oleh semua rohaniawan se-Kota Surabaya. Harapannya, doa yang telah dipanjatkan itu dikabulkan oleh Tuhan dan Wali Kota Risma selalu diberi kesehatan. “Mari kita semuanya mendoakan agar Bu Risma selalu sehat, kuat dan dilindungi Tuhan,” tegasnya.
Bagi awam, ada yang memaknai pembaptisan. Padahal, makna Baptisan (berasal dari bahasa Yunani) dikenal sebagai sakramen inisiasi Kristen yang melambangkan pembersihan dosa. Menurut terjemahan bebas id.wikipedia.org, baptisan juga melambangkan kematian bersama Yesus. Dengan masuk ke dalam air, orang yang dibaptiskan itu dilambangkan telah mati. Ketika ia keluar lagi dari air, hal itu digambarkan sebagai kebangkitannya kembali. (zi)