SURABAYA | duta.co – Suasana ‘panas dingin; di Partai Kebangkitan Bangsa, usai kalah Pilpres 2024, kian menghangat. Apalagi dikaitkan dengan kepengurusan DPP PKB yang, sudah mendekati habis. Konon, akhir Agustus 2024 kepengurusan DPP PKB berakhir.
“Ini momen paling pas untuk mengembalikan PKB ke Ciganjur. Dalam perjalanannya, kelahirkan PKB tahun 1998, tidak bisa lepas dari pejuangan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan beberapa kiai khos. Beliau telah memperjuangkan hak-hak kewarganegaraan, khususnya warga nahdhiyyin, karena itu harus dipertahankan,” demikian disampaikan Ketua DPW BARIKADE GUS DUR (BGD) Jawa Timur, Ahmad Arizal kepada duta.co, Jumat (19/4/24).
Menurut Gus Arizal, sejarah yang tidak bisa dihapus begitu saja, pun perjalanan PKB. Selama ini Cak Imin (Ketua Umum DPP PKB) adalah sosok yang mengeluarkan Gus Dur dari PKB. Hal itu terjadi dalam penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa PKB di Ancol, Jakarta pada 2008 silam. “Sejarah ini tidak bisa dihapus sampai kapan pun,” tegasnya.
Sejarah perjalanan PKB, jelasnya, itu harus dikemukakan kembali untuk menjadi pendidikan politik bagi publik agar mengedepankan etika moral dalam berpolitik. “PKB sendiri, saat ini dikelola dengan cara paranoid. Jadi banyak sekali tokoh-tokoh senior PKB, yang dulu mengiringi Gus Dur, bahkan teman-teman Imin Cs sendiri, yang dikeluarkan dari partai,” tegasnya.
Gus Arizal kemudian mengibaratkan PKB sekarang digembok dari dalam. Semua kader senior nggak masuk. Bahkan banyak sekali tokoh-tokoh yang sebagian hijrah ke partai lain. Tapi hatinya tetap di PKB.
“Nah…, sekarang, sudah saatnya, di tahun 2024 ini PKB dipimpin Hj Yenny Wahid (putri ke-2 Gus Dur). Beliaulah yang bisa meneruskan dan melanjutkan perjuangan Gus Dur sehingga PKB akan mencapai kejayaannya pada tahun 2029 kelak,” pungkasnya.
Harapan kuat BARIKADE GUS DUR Jatim ini, seperti gayung bersambut. “Waktu yang tepat untuk meluruskan perjuangan PKB. Meminjam bahasan Gus Ipul (Sekjen PBNU) saatnya PKB melakukan regenerasi, meluruskan arah perjuangan sehingga tidak berlawanan dengan NU,” tegas sumber duta.co. (ma)
