MOJOKERTO | duta.co — Ayam peliharaan sejumlah warga di Kota Mojokerto mati mendadak. Jumlahnya mencapai puluhan, bahkan dalam sehari, ayam milik warga yang mati mencapai 15 ekor.

Dari bangkai ayam yang mati,  kondisinya membiru dan mengeluarkan cairan berbau tak sedap. Warga khawatir kematian ayam ini akibat serangan virus berbahaya seperti flu burung.

Dari pantauan, sasus ayam kampung mati mendadak itu terjadi di Lingkungan Gununganyar RT 4, Kelurahan Gunung Gedangan, Magersari. Salah satunya dialami Kariman (59).

Menurutnya, ayam kampung peliharannya mulai mati secara mendadak sejak Sabtu (6/1). Rata-rata dalam sehari jumlah ayam di rumahnya mati sebanyak 4 ekor. Umur ayam yang mati mulai masih anaknya sampai ayam dewasa.

“Setiap pagi ada yang mati, milik saya sudah 15 ekor yang mati. Kalau diangkat bangkainya membiru, juga mengeluarkan cairan dari mulut ayam,” katanya, Selasa (23/1/2018).

Belasan ayamnya yang mati mendadak, membuat Kariman dan keluarganya resah. Dia khawatir penyakit yang menyerang unggas miliknya itu akan menular ke manusia. Terlebih lagi sampai saat ini penyebab kematian ayam ini masih misterius.

“Saya takut kalau terjadi kasus flu burung atau penyebaran virus berbahaya yang bisa menular ke manusia,” ungkapnya.

Ketua RT 4 Lingkungan Gununganyar Joko Sutrisno menuturkan, ada 5 warga yang melaporkan ayam peliharaannya mati secara misterius. Semua ayam yang mati mendadak jenis ayam kampung. Padahal ayam jenis ini terkenal mempunyai daya tahan tubuh lebih kuat.

“Sampai hari ini sudah lebih dari 20 ekor ayam warga yang mati mendadak. Malamnya ayam-ayam itu sehat, paginya mati,” ujarnya.

Menurut Joko, petugas dari Dinas Kesehatan maupun Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Mojokerto telah datang untuk melakukan pengecekan. Namun, kasus kematian ayam kampung secara misterius masih terjadi.

“Petugas kemarin sudah memeriksa ayam dan menyemprot kandang ayam warga dengan obat. Tapi penyebabnya apa, belum tahu,” terangnya.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Sri Wahyuni menjelaskan, sampai saat ini penyebab kematian puluhan ayam kampung milik warga ini masih misterius.

Saat ini pihaknya fokus untuk mengantisipasi kemungkinan penularan penyakit dari unggas ke manusia. Pasalnya, ditemukan 2 orang warga Lingkungan Gununganyar yang tinggal di dekat kandang ayam yang mati, menderita batuk, flu dan demam sejak dua hari yang lalu.

“Sudah kami arahkan untuk berobat ke puskesmas. Sementara puskesmas kami tugaskan untuk memantau kondisi pasien tersebut,” jelasnya.

Sembari menunggu hasil pemeriksaan Dinas Pertanian dan Peternakan terkait penyebab kematian ayam, Sri mengimbau warga Lingkungan Gununganyar untuk waspada. Antara lain dengan rutin membersihkan kandang ayam menggunakan deterjen dan memakai masker saat berinteraksi dengan ayam.

“Bangkai ayam supaya dibakar. Juga kalau ada warga sakit batuk pilek panas supaya segera berobat ke puskesmas,” tandasnya.(ari)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry