SURABAYA | duta.co – Sebuah grup WhatsApp lagi rame dengan ghibah (satire) ala qasidah yang dinyanyikan 12 perempuan serba merah. Meski tidak berani menyebut nama Khofifah Indar Parwansa, tetapi dalam liriknya jelas, terkait pemilihan gubernur.

Bahkan, jika diidentifikasi lebih dalam, sasaran ghibah itu lebih tepat ke Khofifah. Sebab, sampai detik ini tidak ada menteri yang melepas jabatannya untuk berjuang dalam Pilgub, kecuali Khofifah Indar Parawansa.

Ambisi oh ambisi, kau mengotori hati. Punya ikan teri, maunya makan semur. Sudah jadi menteri, mau jadi gubernur,” begitu penggalan lirik lagu tersebut yang masuk ke redaksi duta.co, Kamis (12/4/2018).

Sejumlah pendukung Khofifah memprotes nyanyian ghibah ini. Mereka menyebutnya sebagai ujaran kebencian. “Mohon tim hukum segera mengkaji lebih dalam. Jika perlu laporkan ke Bawaslu Provinsi Jatim, ini ujaran kebencian,” demikian salah satu usul yang terekam di grup pendukung Khofifah.

H Ali Azhar, Koordinator ‘Sahabat Khofifah’, mengaku biasa-biasa saja, bahkan memahaminya kalau sampai muncul lirik seperti itu. Menurut Gus Ali, panggilan akrabnya, lawan politik Khofifah tidak memiliki celah lagi untuk mengimbanginya, kecuali ghibah.

“Mereka sudah tidak peduli, bahwa ghibah dilarang oleh agama. Bayangkan mereka dengan tersenyum menyebut ambisi (arahnya jelas ke Bu Khofifah) yang mengotori hati. Mereka benar-benar tidak paham, bahwa, apa yang dilakukan, itu haram menurut agama. Dan tidak akan terampuni kalau tidak minta maaf langsung kepada yang bersangkutan,” tambahnya.

Bukankah tidak menyebut nama Khofifah? “Ya! Mereka bisa berkelit dalam kata, tetapi mereka tidak akan sanggup membohongi hatinya. Percayalah! Kalau mereka masih punya hati, akan berpikir seribu kali. Karena dosa itu, akan dibawa mati,” jelasnya.

Masih menurut Gus Ali, warga Jatim mestinya berterima kasih kepada Khofifah. Dia mau melepas jabatan menteri, untuk bertarung menata Jawa Timur.  “Kalau Bu Khofifah ingin enak sendiri, maka, mempertahankan jabatan menteri itu lebih baik. Tetapi, darah perjuangannya tidak pernah padam oleh jabatan. Bu Khofifah tak rela melihat kemiskinan dan ketimpangan warga Jawa Timur. Sebagai arek Suroboyo ia terpanggil untuk mengabdikan diri di Jatim,” jelasnya.

Sementara, Gus Hans (H Zahrul Azhar Hans) juru bicara pasangan Khofifah-Emil tidak yakin nyanyian satire itu karya paslon sebelah. Tetapi, kalau pun iya, dia bisa memakluminya. “Karena mereka akan kesulitan untuk mencari bahan kebaikan dari paslon yang mereka dukung untuk dijadikan bahan kampanye ke publik,” jelasnya.

Hanya saja, lanjutnya, secara pribadi dirinya menyayangkan kostum yang dipakai untuk melantunkan nyanyian ghibah, dengan busana muslimah. “Saya yakin akan blunder dan justru mendowngrade reputasi calon yang mereka dukung. Tidak tahu ya, apa semua itu karena baju mereka merah,” katanya sambil tersenyum.

Sampai berita ini diturunkan duta.co belum berhasil menemui para penyanyi nghibah ini. Berikut lirik lagunya:

Ambisi oh ambisi, Kau mengotori hati

Punya ikan teri, Maunya makan semur

Sudah jadi menteri, Mau jadi gubernur

 Ambisi oh ambisi Kau mengotori hati

 Uwis duwe es leci, Isi jaluk stroberi

Tak pernah mensyukuri, amanah yang diberi

 Ambisi… Ambisi..  Kau mengotori hati. (mky)

 
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry