Lahan tanaman padi yang terendam air banjir di Bandar Kedungmulyo. (DUTA.CO/NURUL YAQIN)

JOMBANG | duta.co — Petani di Desa Bandar Kedungmulyo Kecamatan Bandar Kedungmulyo, merugi. Sekitar 40 hektar lahan padi miliknya dipastikan gagal panen. Pasalnya, tanggul Sungai Avur Besuk, yang melintasi desa tersebut, Jumat (26/1/2018) jebol.

Banjir tersebut disebabkan tanggul yang dibuat pembangunan proyek tol Jombang-Kertosono jebol. Air mengalir deras dari Sungai Avur Besuk ke area persawahan yang ditanami padi. Akibatnya, tanaman padi yang berusia sekitar tiga bulan itu terendam  tertutup banjir.

Camat Bandar Kedungmulyo, Mahmudi mengatakan ada sekitar 40 hektar lahar pertanian yang terendam. Luasan lahan padi tersebut seluas 25 hektar di Desa Bandar Kedungmulyo dan 15 hektar di Desa Gondangmanis.

“Karena kedua desa tersebut memang bersebelahan,” ujar Mahmudi.

Dengan peristiwa banjir tersebut, para petani hanya bisa pasrah melihat air bah menggenangi sawahnya.

“Kami meminta pelaksana proyek tol bertanggung jawab, memberikan ganti rugi atas peristiwa tersebut,” ujar Muselan petani Bandar Kedungmulyo yang lahanya terendam.

Pantauan di lapangan, tanggul yang jebol itu sepanjang enam meter dengan tinggi empat meter. Hingga saat ini warga beramai-ramai mendatangi kantor PT Lusi Pratama Jaya sebagai pelaksana proyek tol, minta pertanggung jawaban terkait banjir tersebut. (rul)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry