Bendungan Sutami di Kabupaten Malang yang nantinya akan dibuat PLTS. DUTA/dok

SURABAYA | duta.co – Perum Jasa Tirta (PJT) I komitmen memanfaatkan bendungan yang dikelola untuk sesuatu yang lebih bermanfaat.

Bekerjasama dengan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), PJT I akan mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Bendungan Sutami, Kabupaten Malang.

Dipilihnya Bendungan Sutami karena sudah melalui berbagai studi kelayakan baik secara ekonomi dan energi baru terbarukan.

Direktur Utama (Dirut) PJT I, Raymond Valiant Ruritan mengatakan pihaknya sudah bertemu dengan PT PJB. Dan sudah menyepakati akan bekerjasama merealisasikan mega proyek itu.

“Tinggal nunggu penugasan dari PT PLN selaku induk dari PJB. Kami prediksi September ini sudah oke semua. Pada 2023 sudah mulai konstruksi dan 2024 sudah bisa dioperasikan,” jelas Raymond saat bertemu media, Senin (18/7/2022).

Dikatakan Raymond, untuk merealisasikan proyek ini dibutuhkan dana Rp 1,3 triliun hingga Rp 1,6 triliun. Namun diakui Raymond, PJT I maupun PJB tidak menanggung semua biaya itu.

Karenanya, dibutuhkan investor untuk bisa mengerjakan proyek itu. “Sudah banyak yang tertarik. Dari Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan banyak lainnya. Kita nyari investor karena tidak bisa membiayai seluruhnya. PJT I paling bisa 10 hingga 15 persen dari total investasi,” jelas Raymond.

Dari proyek itu nantinya diharapkan bisa menghasilkan listrik sebesar 100 megawatt di siang hari. “100 MW itu baru 5 persen dari total potensi. Tapi kan tidak boleh lebih dari itu karena aturannya. Kemungkinan nantinya bisa jadi 10 persen,” tukas Raymond.

Dan Raymond berharap proyek ini juga bisa menjadi yang pertama dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. “PLTS yang di atas waduk belum pernah ada di Indonesia. Dan PJT I berkomitmen mewujudkannya. Tidak hanya di Sutami tapi juga di Wonogiri yang bekerjasama dengan Indonesia Power,” jelasnya.

Proyek ini diharapkan bisa menjadi sebuah alternatif sumber energi baru terbarukan (EBT) demi menghindari ketergantungan pada energi fosil. Serta mewujudkan target pemerintah yaitu 25 persen EBT di 2050. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry