SURABAYA | duta.co – Kawasan pesisir Surabaya terus berbenah, terutama di kawasan Kecamatan Bulak. Apalagi saat ini di kawasan itu menjadi prioritas pengembangan ekonomi masyarakat di Kota Pahlawan.
Pemkot Surabaya sudah membangun sejumlah destinasi wisata baru di daerah tersebut. Karena itu, warga yang tinggal di kawasan wisata anyar itu harus berdaya melalui pengembangan ekonomi berbasis UKM.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, sebanyak sembilan kampung di Bulak telah didampingi oleh tim khusus selama tiga bulan. Tim tersebut mendampingi mereka dan memberi mereka pelatihan yang menyeluruh.
“Pendampingan yang diberikan komplit. Pertama, tentu mengubah paradigma mereka agar memiliki semangat entrepeneurship. Kemudian membekali mereka dengan skill produksi pengolahan makanan, standar pengemasan, standar produk, standar kebersihan, business plan, hingga manajemen usaha,” kata Eri dalam Gelar Produk Unggulan Kecamatan Bulak di kantor Kelurahan Kedung Cowek, Selasa (28/5).
Tak tanggung-tanggung, beberapa lembaga terkemuka digandeng untuk memberdayakan warga Bulak. “Kami menggandeng Womenwill, salah satu inisiatif global dari Google untuk menciptakan peluang ekonomi bagi perempuan, kemudian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” yang menjadi rekan utama kami dan support dari Universitas Tianjin, Tiongkok,” kata Eri.
Dalam tiga bulan, warga sudah bisa memproduksi beberapa makanan kemasan. Mulai dari kerupuk kepiting, kerupuk lorjuk, risoles ikan laut, hingga produk hiasan dari limbah makanan laut.
“Beberapa langsung menemukan pasarnya. Bahkan sudah bisa transaksi dan menjual produk-produknya ke sejumlah daerah di Jawa Timur. Beberapa produk juga sudah ada di Pasar Atom,” ujarnua.
Eri mengapresiasi perkembangan ekonomi lokal yang benar-benar tumbuh dari warga setempat. “Ada yang omsetnya sudah mencapai Rp 10 juta per bulan. Artinya, pendampingan yang dilakukan sudah berhasil dan sudah ada pengakuan dari konsumen dengan dipasarkannya produk-produk Bulak di pasar modern,” jelas Eri.
Eri mengatakan, para peserta yang mengikuti pendampingan akan didorong untuk membentuk UKM-UKM sendiri sekaligus produk unggulannya. Dengan demikian, multiplier effect alias efek pengganda dari pendampingan yang dilakukan bisa diperoleh.
Apalagi, kawasan Bulak yang dulu merupakan kawasan pesisir yang kumuh kini disulap menjadi tempat dengan destinasi wisata beragam. Mulai dari pembangunan Taman Suroboyo, Patung Suroboyo, Sentra Ikan Bulak (SIB), hingga Jembatan Suroboyo. Termasuk konsolidasi infrastruktur di kawasan Bulak. Bahkan, dalam waktu dekat akan dibangun cable car di wilayah Bulak.
“Ke depan, kita berharap lebih banyak usaha yang berdiri. Ekonomi masyarakat akan tumbuh pesat yang ditopang dengan kawasan wisata yang terus tumbuh seiring pembenahan wilayahnya,” pungkas Eri.  azi