GRESIK | duta.co – Kerugian dialami petani semangka di wilayah Desa Dalegan Kecamatan Panceng, Gresik. Saat panen, seharusnya petani meraup untung besar. Namun hal tersebut tidak terjadi akibat hama. Dalam musim tanam kali ini, rata-rata semangka yang dihasilkan berukuran kecil dan tidak bisa berkembang.
Salah satu petani semangka asal desa Dalegan Panceng, Abdullah (60) mengaku, tahun ini semangka yang dihasilkan tidak sesuai yang diharapkan. Ia menyatakan semangka yang dihasilkan menjadi lebih kecil sehingga harga jual menjadi murah dan turun drastis.
“Semangka yang dihasilkan kecil-kecil sehingga tidak laku dipasaran. Harga rata-rata Rp 1.500/kg padahal biasanya Rp 3.000 sampai Rp 4.000 per kilogram,” katanya dengan lesu, Jumat 29/9/2017.
Kakek enam cucu ini mengatakan penyebab semangka yang dihasilkan menjadi lebih kecil tersebut dikarenakan adanya hama yang menyebar mulai dari daun hingga buah. Sehingga semangka yang dihasilkan tidak bisa besar seperti biasanya, meski telah memakai segala pupuk atau obat hama.
“Memakai pupuk apapun sudah. Tapi hama tersebut masih ada, itu yang menyebabkan semangka tidak bisa besar,” ujar Rabola, petani lain. Dia berharap ada tindakan nyata dari dinas terkait dalam menyikapi hama tanaman semangka.
Dilanjutkannya, Dinas terkait sendiri saat ini memang jarang sekali memberikan penyuluhan terhadap petani buah. Mereka lebih memperhatikan petani padi dan pemberian mesin-mesin pertanian  yang diberikan pemerintah pusat. Tak ayal, petani semangka yang ada di wilayah Delegan saat ini omzetnya mengalami penurunan. (gus/sal)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry