Santri Lansia saat istirahat dan mengaji di lokasi pemondokan PPDU Rejoso, Peterongan, Jombang. DUTA.CO / NURUL YAQIN.

JOMBANG | duta.co – Sejak puluhan tahun lalu, setiap bulan Ramadan, di Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) Rejoso, Peterongan , Jombang, Jatim, menggelar pondok lansia. Ketika itulah, ratusan orang lansia (lanjut usia) “ mondok lansia”   di Ponpes Darul Ulum Rejoso.

Pada Ramadan kali ini, tidak beda dengan tahun-tahun sebelumnya, PPDU Rejoso, juga menggelar acara yang sama. Sejak awal bulan suci Ramadan 1439 H kali ini, yang bertepatan dengan tahun 2018 Masehi, para lansia dari pelosok sejumlah kota di Jawa Timur, mulai berdatangan, di PPDU. Bahkan, Ramadan kali ini, terdapat sejumlah santri dari luar pulau Jawa.  Hingga Rabu (23/5/2018), sudah tercatat sebanyak 160 lansia yang mondok.

Jumlah lansia yang nyantri di PPDU, biasanya terus meningkat hingga Ramadhan memasuki hari ketujuh. Pada hari ke tujuh tersebut, lansia yang mondok Ramadhan ini hingga mencapai 200 orang lebih. Mereka  tidak hanya dari Jombang dan sekitarnya saja. Namun juga ada yang dari Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Saat ini, sudah ada tiga santri lansia yang datang dari luar Jawa. mereka datang darai Makasar, Riau dan Banjarmasin.

Ratusan santri Pondok Lansia Ramadan ini, tidak tidak ditarik biaya sepeserpun. Namun, mereka justru mendapatkan takjil Ramadan. Sedangkan untuk kebutuhan buka puasa dan makan sahur, ratusan lansia ini biasanya beli di penjaja makanan yang selalu siap di sekitar PPDU yang tak jauh dari mereka berada.

Salah seorang santri Pondok Lansia PPDU, Alimah, asal Pasuruan, mengaku senang dan tenang bisa mondok lansia di PPDU.  Perempuan berusia 65 tahun ini, datang di PPDU sejak hari pertama Ramadan kali ini. Saat ini Alimah mondok lansia di PPDU sudah yang ke lima kalinya. “Ramadhan kali ini, saya sudah yang ke lima kalinya mondok di sini, “ ujar Alimah kepada duta.co Rabu (23/5/2018) di masjid induk PPDU, di sela-sela ia mengaji.

Menurut Aliyah, saat mondok lansia seprti ini, ia teringat di masa mudanya. Sebab, sejak masuk Ibtida’iyah hingga tamat Madarasah Aliyah, ia mondok di PPDU, Rejoso. Dan yang pasti, kata Alimah, saat mondok lansia di PPDU, ia mengaku bisa fokus beribadah di bulah Ramadan yang penuh ampunan dan berkah ini. “Karena itulah sehingga saya harus selalu mondok meski harus meninggalkan anak cucu di rumah,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum PPDU, KH Cholil Dahlan mengatakan, karena banyaknya santri lansia, mereka di tempatkan di dua lokasi. Yakni di masjid utama, dan di asrama putri PPDU. Seluruh lansia itu selalu mengikuti kegiatan pengajian yang digelar di masjid induk.

Ketua Umum PPDU Rejoso, Peterongan, KH Cholil Dahlan. DUTA.CO/NURUL YAQIN.
Tradisi lansia nyantri di PPDU selama bula puasa itu menurut KH Cholil Dahlan sudah berlangsung lama. Bahkan sudah menjadi tradisi turun temurun. “Sudah sejak zaman kakek saya dulu. Karena memang kebanyakan dari mereka adalah jamaah tarekat naqsabandiyah yang berpusat di PPDU,” ujar KH  Cholil Dahlan.

KH Cholil Dahlan yang juga Ketua MUI Jombang ini, mengungkapkan, selama berada di pesantren, ratusan lansia itu mendapatkan berbagai macam materi. Mulai dari ibadah murni seperti shalat, zakat, dan puasa, hingga menjalankan ibadah tambahan seperti zikir, kajian kitab, serta materi tentang akhlak.

Pada pagi hari,  para lansia mengaji selama dua jam setelah shalat duha. Kemudian mengaji lagi secara jamaah setelah ashar selama satu jam. “ Kedatangan para lansia ini ingin melakukan ribath atau ibadah selama 24 sehari selama bulan puasa,” pungkas  KH Cholil Dahlan. rul

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry