Berlangsungnya kegiatan Tasyakuran yang berlangsung di ruang Fraksi PKB.

SURABAYA | duta.co – Dalam rangka memperingati penetapan tiga tokoh asal Jawa Timur sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta pada 10 November 2025, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Jawa Timur menggelar tasyakuran di ruang Fraksi PKB lantai 3, pada Sabtu (15/11/2025).

Tiga tokoh tersebut, yakni Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, aktivis buruh Marsinah, serta ulama kharismatik Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan.

Ketua DPRD Jatim sekaligus Penasihat Fraksi PKB, Musyafak Rouf menyampaikan bahwa tasyakuran ini merupakan bentuk rasa syukur dan penghormatan terhadap jasa para tokoh asal Jawa Timur yang kini ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

“Kegiatan ini adalah wujud syukur atas penganugerahan pahlawan nasional kepada Syaikhona Kholil yang juga guru para ulama, serta Gus Dur sebagai pendiri PKB, dan almarhumah Marsinah yang menjadi simbol perjuangan hak-hak buruh,” ujarnya.

Ia menekankan, bahwa para pahlawan tersebut memiliki peran besar dalam perjalanan bangsa dan memberikan inspirasi bagi PKB untuk terus memperjuangkan aspirasi rakyat.

“Mudah-mudahan dengan kita tasyakur ini akan menambah kejayaan dan kemuliaan PKB untuk bisa menghargai yaitu jasa para pahlawan yang telah punya kiprah besar terhadap keberadaan PKB,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim, Fauzan Fu’adi menyebut penganugerahan gelar ini menjadi inspirasi bagi seluruh kader untuk terus berkhidmat kepada rakyat.

“Tumpengan ini menjadi tanda syukur kami atas pengakuan negara terhadap kiprah mereka dalam perjalanan bangsa. Pemikiran dan perjuangan ketiganya terus menginspirasi kami menjalankan amanah rakyat,” kata Fauzan.

Ia menambahkan, masing-masing tokoh memiliki peran monumental dalam sejarah kebangsaan, mulai pra-kemerdekaan hingga mengisi kemerdekaan.

Senada dengan itu, Sekretaris Fraksi PKB, Ahmad Tamim menekankan pentingnya terus menghargai sejarah dan jasa para pejuang bangsa. “Jas merah, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, kata Bung Karno. Tapi juga jas hijau, jangan hilangkan jasa para ulama,” pungkasnya. (rud)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry