Kajian terkait maraknya kasus kenakalan anak di Kota Kediri. (Duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI | duta.co — Bertempat di Aula Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Pemerintah Kota Kediri, Jl. Mayor Bismo No. 17, Kota Kediri, Kamis (1/2) digelar forum diskusi tim Respon Cepat, mengantisipasi kasus kenakalan anak di luar rumah.

Acara dimulai pukul 09.00 WIB ini diawali pemaparan Bidang Perlindungan Anak (PA) pada DP3AP2KB atas temuan kasus kenakalan anak jalanan.

“Siswa membolos, merokok hingga menyalahgunakan obat keras, merupakan kasus yang harus segera dicarikan solusi bersama,” jelas Kabid PA, Mutakalim sekaligus sebagai moderator acara ini.

Terkait penunjang terciptanya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), menurut Kabid Dikdas Diknas, perlunya dibentuk Satgas PA dengan melibatkan unsur tenaga pendidik dalam hal ini kepala sekolah.

“Memaksimalkan buku penghubung siswa, selama ini hanya berisi prestasi. Namun juga perlu ditambahkan atas rekam jejak siswa selama berada di sekolah,” terang Chevy Ning Suyuti.

Ditambahkan Chevy, seperti halnya orang tua, setiap menyambut anaknya pulang selalu ditanyakan terkait pekerjaan rumah.

“Harusnya orang tua juga menanyakan, apa saja yang dilakukan anaknya selama di sekolah. Kemudian ada kejadian apa saja mulai dari, buah hatinya berangkat kemudian di dalam sekolah, hingga pulang,” imbuh Kabid Dikdas Diknas.

Sorotan tajam disampaikan Komandan Detasemen Khusus (Kadensus) sapaan akrab untuk Kabid Trantibum Satpol PP, Nur Khamid, melihat kurang maksimalnya sinergi antara pihak sekolah dan orang tua dalam melakukan pengawasan kepada anak.

“Berdasarkan pengakuan anak yang terjaring, rata-rata ada dua jawaban diucapkan. Gurunya galak atau merasa tidak betah di rumah,” jelas Kadensus Nur Khamid, selama ini memiliki kepedulian dunia pendidikan.

Mewakili pihak sekolah, Kepala SMP PGRI 4 Kota Kediri, Agus Sulistyawati mengaku bila dirinya selama ini kebingungan bila mendapat permasalahan pada siswanya.

“Saya selama ini tidak tahu harus berkoordinasi dengan siapa, dengan pertemuan digelar tim Forum Respon Cepat, semoga bila ada permasalahan di sekolah kami, segera diatasi dengan baik. Semua ini demi masa depan generasi bangsa,” jelas Kepsek SMP PGRI 4 Kota Kediri.

Kesimpulan dari pertemuan di atas, disampaikan Mutakalim, keberadaan tim Respon Cepat selama ini digagas DP3AP2KB, Diknas dan Satpol PP, diharapkan mampu memberikan solusi positif.

“Dengan menggandeng semua lembaga pendidikan, merupakan solusi, menjaga dan mewujudkan Kota Kediri Layak Anak,” jelas Kabid PA pada DP3AP2KB.

Hadir dalam acara ini, Ketua PCNU Kota Kediri, KH. Abu Bakar Abdul Djalil, Kepala DP3AP2KB, Sumedi, Kabid Dikdas Dinas Pendidikan, Chevy Ning Suyudi, Kabid Trantibum Satpol PP, Nur Khamid,  Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Kediri, Kompol Dyah Nawang Indrawati, SH.

Kemudian narasumber pendukung, perwakilan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Para Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di tiap kecamatan, perwakilan sekolah dari SMP PGRI 4 Kota Kediri,  LSM Peduli Anak serta unsur media. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry