SIDOARJO | duta.co – Puluhan ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) RW-10 Perum Graha Permata Sidorejo Indah (GPSI), Desa Sidorejo, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Senin (5/5/25) membahas soal keganasan nyamuk DBD (Demam Berdarah Dengue).

“Paginya kita fogging, malam membahas bagaimana mengatasi serangan nyamuk DBD. Fogging bukan solusi utama. Ini harus menjadi pengetahuan bersama,” demikian disampaikan Ny Sudarto, Ketua PKK RW-10, Selasa (6/5/25).

Hadir di Balai RW, Bidan Ida dari Puskesmas Barengkarajan, Krian sementara Bidan Desa Ririn Andriani tugas luar. Mereka memberikan penyuluhan bagaimana cara mengatasi serangan nyamuk DBD. “Penyemprotan (fogging) memang bukan satu-satunya solusi. Penyemprotan lazimnya menggunakan obat kimia, ini perlu antisipasi agar tidak mendatangkan penyakit baru,” tegasnya.

Mengutip Bidan Ida, diperlukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan M3 plus untuk bisa bebas dari keganasan nyamuk DBD. M3 adalah membiasakan MENGURAS tempat penampungan air. MENUTUP tempat-tempat penampungan air dan MENDAUR ULANG berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD.

Lalu, diperlukan juga poin Plus, seperti menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah.

Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama. Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup. Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.

Di sisi lain, warga juga harus mengenal ciri-ciri penyakit DB. Gejala demam berdarah itu seperti demam sampai 40 derajat Celcius yang diikuti dengan rasa sakit kepala parah, serta nyeri otot dan sendi hingga area di belakang mata.

Apabila kita merasakan atau menemukan orang di sekitar kita mengalami gejala tersebut, segera lakukan pemeriksaan ke Puskesmas untuk segera mendapatkan diagnosa dan penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan. “Segera lapor kepada kader kesehatan RW (Bu Rasminihari) untuk RW-10 atau bisa langsung ke Bidan Desa dan Puskesmas,” sarannya.

Dijelaskan, bahwa, demam berdarah lazimnya berakibat pada menurunnya jumlah platelet atau trombosit. Kondisi ini dikenal dengan trombositopenia. “Tetapi, tidak semua trombosit drop itu karena demam berdarah, bisa jadi karena faktor lain. Jadi, tidak perlu panik, tetapi tetap waspada,” pungkasnya. (mky)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry