SURABAYA | duta.co – Sejumlah aktivis kemanusiaan Jawa Timur telah berkumpul di Museum Nahdlatul Ulama (NU), pekan kemarin. Mereka bertekad untuk menyambut kedatangan Forum Keberagaman Nusantara (FKN) di pulau Jawa bagian paling timur ini. Bagi mereka, Indonesia Emas 2045 harus dibangun melalui kebersamaan dalam keberagaman. Bangsa ini harus bersatu dan menyatu demi kejayaan.
Indonesia butuh pengawalan dalam menjaga kerukunan agar tetap harmoni. Keharmonisan itu akan menjadi faktor kuat pendukung pembangunan bangsa. Membaca visi-misi FKN, maka, perlu mendapat dukungan kuat seluruh generasi dan elemen bangsa.
“Apalagi faktanya Indonesia memiliki sekitar 17.000 pulau, 1.300 kelompok etnis dan suku bangsa. Ini merupakan keberagaman budaya terbesar dunia. Akan menjadi potensi besar pembangunan kalau kita bersatu-padu,” demikian Mokhammad Kaiyis kepada duta.co, Selasa (4/2/25).
Selama ini, tegas Kaiyis, memang sudah ada yang namanya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Melihat fakta lapangan, institusi ini perlu mitra stretegis dalam menghadapi tantangan ke depan.
“Apalagi FKN menjangkau lintas generasi. Bukan hanya terfokus pada kerukuman umat beragama, tetapi juga menyangkut masa depan kehidupan anak-anak kita. Tantangan ke depan semakin berat, semakin kompleks, butuh media handal untuk memperkaya ‘jawaban’ masa depan,” tegas anggota Dewan Kehormatan PWI Jatim ini.
Masih menurut alumni IAIN dan UNHASY (Universitas KH Hasyim Asy’ari) Jombang ini, selain institusi resmi pemerintah, perlu juga dukungan masyarakat luas. “Forum Keberagaman Nusantara, ini menjadi penjaga kerukunan yang tumbuh dari keinginan dan inisiatif masyarakat bawah,” tegasnya.
Ketua Yayasan Museum NU Surabaya ini, bahkan mengaku siap menjadikan Museum NU sebagai pusat kegiatan Forum Keberagaman Nusantara. “Kebetulan tengah digagas AKSAN (Aksi Kemanusiaan) di Museum NU yang memiliki misi dan misi sama dengan FKN. Maka, Museum NU siap menjadi pusat kegiatan FKN Jatim,” pungkasnya. (zin)
