
SURABAYA | duta.co – Sebanyak 34 anak usia 7 hingga 1 2 tahun yang ada di Panti Asuhan Mizan dan Bilyatimi Surabaya diajak untuk peduli satwa.
Ajakan itu dilakukan Tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (FKH UWKS) dalam sebuah kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema Pendidikan Peduli Satwa untuk Menanamkan Rasa Peduli Terhadap Pelestarian Lingkungan pada Anak Sekolah Dasar di Panti Asuhan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 20 Agustus 2025 lalu itu dilakukan tiga dosen FKH UWKS yakni drh Muhammad Noorahman MVet, drh Desty Apritya M.Vet dan Dr drh Ratna Widyawati M.Vet.
Muhammad Noorahman mengatakan dalam kegiatan ini memberikan materi tentang sistim perkembangbiakan pada hewan, penggolongan hewan berdasarkan jenis makanan yang dikonsumsi, jenis-jenis hewan berdasarkan kelas vertebrata dan upaya untuk melestarikan satwa dan lingkungan.
“Pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi dini kepada anak sekolah dasar tentang rasa kepedulian terhadap hewan dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan,” katanya.
Agar kegiatan ini lebih terkenang oleh siswa-siswa SD yang berada di Panti asuhan, mereka diajak mengunjungi ke kebun binatang Surabaya pada 13 September 2025 sehingga mereka dapat berinteraksi langsung dengan hewan-hewan tersebut.
Mereka juga diajak berdiskusi tentang makanan apa yang bisa dikonsumsi berdasarkan fisiologi anatomi saluran pencernaan hewan dan juga dapat memberi pakan pada hewan hewan di kebun binatang Surabaya.
Kegiatan outing class yang melibatkan siswa berupa kunjungan ke tempat edukatif seperti kebun binatang membuat siswa belajar melalui observasi dan interaksi dengan lingkungan sekitar, sehingga dapat memberikan dampak positif pada perkembangan motorik, sosial dan kognitif siswa.
Memperkaya pengetahuan siswa, meningkatkan keterampilan sosial dan memperkuat pemahaman konsep pembelajaran serta mendukung perkembangan anak usia dini.

Siswa-siswa juga diberi tugas untuk mengisi kuisioner dan berbagai permainan game untuk membuat suasana belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan. Sebelum pemaparan materi dilakukan pretest dengan hasil 20 anak (58%) mendapatkan nilai di atas 60. Sedangkan setelah pemaparan dilakukan postest, mendapatkan hasil 33 siswa (97%) dengan nilai di atas 60.
Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang signiffikan terhadap pemahapan materi. Di akhir kunjungan kebun binatang, pemateri melakukan diskusi interaktif dengan siswa.
Siswa dinilai lebih memahami materi yang telah diajarkan, dibuktikan dengan pemberian pertanyaan yang ditujukan kepada para siswa dapat dijawab dengan cepat dan benar. Minat siswa dalam belajar mengalami kemajuan dalam memahami materi setelah dilakukan pembelajaran secara interaktif dan kegiatan di luar kelas.
FKH UWKS juga memberikan hibah buku kepada panti asuhan dan masing-masing siswa sehingga dapat memupuk minat baca siswa dan menambah wawasan pengetahuan. ril/lis





































