Dekan FK Unair, Prof Budi Santoso bersama Panglima TNI Jenderal Andika Pratama saat MoU di RSPAD Gatot Subroto Jakarta pekan lalu. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) mengunjungi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (13/4/2022).

Kunjungan ini untuk melihat kesiapan RSPAD dalam menjalankan program kuliah hybrid khusus dokter militer, sebagai tindak lanjut dari MoU yang dilakukan antara Unair dan TNI pada 4 Februari 2022 lalu.

Dekan FK Unair, Prof Dr dr Budi Santoso, SpOG(K) dalam rilisnya, Minggu (17/4/2022) mengatakan dengan kunjungan ini, bisa diketahui kesiapan RSPAD Gatot Soebroto menjadi wahana belajar PPDS militer. Kesiapan ini meliputi fasilitas maupun SDM yang ada.

“Visitasi ini perlu dilakukan untuk melihat kondisi lapangan untuk kemudian menentukan bagian mana saja yang perlu disesuaikan,” jelas Prof Bus, panggilan akrab Prof Budi Santoso.

Meskipun nantinya pendidikan PPDS ini akan disebar ke rumah sakit TNI, namun standar dan kualitas pendidikan tetap harus disesuaikan dengan standar yang diterapkan FK Unair. Sehingga nantinya kualitas lulusannya pun baik.

Dalam kunjungan ini, Prof Bus membawa serta sembilan Koordinator Program Studi (KPS) beserta kolegium untuk melakukan visitasi di departemen masing-masing. Antara lain KPS ilmu bedah, bedah saraf, anestesi dan reanimasi serta pediatri. Selain itu juga ada obstetri dan ginekologi, radiologi, Kardiologi dan Bedah Vaskular, Ilmu Penyakit dalam dan Bedah Kulit dan Rekonstruksi dan Estetik.

Tak hanya itu saja, Prof Bus juga mengajak serta ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI), Prof Dr dr David Sontani Perdanakusuma,SpBP(K). Prof David sendiri mendukung penuh program kuliah hybrid ini. Apalagi, ini sudah lama menjadi wacana MKKI dengan FK Unair.

Prof Bus ini berharap, melalui visitasi ini, segera dilakukan evaluasi dan penyempurnaan. Harapannya agar programpendidikan hybrid untuk dokter TNI ini bisa dapat segera terlaksana. Dengan begini FK Unair bersama TNI bisa membantu pemerintah memeratakan tenaga dokter spesialis di Indonesia.

Direktur RSPAD Gatot Soebroto, Letnan Jenderal TNI Dr dr Albertus Budi Sulistya, SpTHT-KL, MARS mengatakan dengan adanya program ini, juga akan meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit militer yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.

“Dengan kerjasama pendidikan ini, kami berharap distribusi dokter spesialis di Indonesia bisa lebih merata,” ujarnya.

Diketahui sebelumnya, Unair dan TNI menandatangani MoU tentang pendidikan hybrid untuk dokter TNI. Pendidikan hybrid ini maksudnya semua standar akademis mulai dari penerimaan, kurikulum, kompetensi dan kriteria kelulusan mengikuti standar yang ditetapkan FK Unair. Hanya proses pendidikannya tidak dilakukan layaknya PPDS pada umumnya di rumah sakit pendidikan utama FK Unair, namun di beberapa rumah sakit milik TNI.

Sementara ini ada tiga rumah sakit TNI yang akan digunakan sebagai wahana pendidikan. Antara lain RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, RSAL Dr Ramelan Surabaya dan RS TNI AD Madiun.

Ada sembilan program studi yang akan ditempuh para dokter militer itu yakni prodi ilmu bedah, bedah saraf, anestesi dan reanimasi serta pediatri. Selain itu juga ada obstetri dan ginekologi, radiologi, kardiologi dan bedah vaskular, ilmu penyakit dalam, bedah plastik, rekonstruksi dan estetik. ril/end


Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry