
SURABAYA | duta.co – Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) sepakat untuk melakukan kerjasama riset dengan PT Bundamedik Tbk. Dalam kerjasama awal ini, ada dua produk riset bersama yang lahir dalam satu tahun.
Bundamedik merupakan penyedia layanan kesehatan yang menaungi banyak institusi kesehatan salah satunya Morula IVF yang tersohor dalam program bayi tabungnya.
FK Unair memilih kerjasama dengan Bundamedik karena saat ini, Bundamedik memiliki 6 ribu siklus bayi tabung yang tersebar di klinik Bundamedik di seluruh Indonesia. Dalam setahun, Bundamedik juga melakukan pelayanan laparoskopi dengan minimal infasif sebanyak 500 lebih.
“Dengan data yang cukup banyak ini, ada banyak sekali yang bisa kita kerjakan bersama. Saya yakin FK Unair pun juga memiliki banyak data. Maka akan sangat baik jika bisa kita lakukan kolaborasi,” ujar Komisaris Utama PT Bundamedik Tbk, Dr dr Ivan Rizal Sini, SpOG.
Dokter Ivan tak menampik, industrinya sangat bergantung pada scientific resources atau sumber daya ilmiah. Dan sumber daya ini tidak hanya berhenti pada kualitas sumber daya manusianya saja, namun juga luaran produk berupa riset.
“Dan ini tidak pernah menurut saya di inisiatifkan oleh grup swasta secara aktif. karena tentu kepentingan swasta lebih ke profit ya. Tapi kita harus tetep ada corenya di mana scientific resources baik itu sumber daya manusia, dokter juga produk riset termasuk bagaimana kita pengabdian masuyarakat itu nanti akan menjadi bagian yang tidak lepas dari universitas,” terangnya.
Dekan FK Unair, Prof Dr dr Budi Santoso, SpOG(K) mengatakan selama ini prodi spesialis dan subspesialis kebidanan dan penyakit kandungan mendapatkan data yang terbatas.
Dengan data begitu banyak yang sudah dimiliki Bundamedik, maka kualitas lulusan spesialis 1 dan spesialis 2 kebidanan dan penyakit kandungan di FK Unair bisa semakin baik.
“Kalau selama ini kita punya sampel hanya terbatas, masih banyak memanfaatkan subjek penelitian hewan, maka ini kesempatan yang baik sekali,” ungkapnya.
Apalagi, lanjut dekan, kolaborasi menjadi sebuah keniscayaan untuk tidak dilakukan saat ini. Karena institusi bisa berkembang adalah dengan adanya kolaborasi.
Sebagai langkah pembuka, kerjasama ini akan melibatkan Prodi Spesialis dan Subspesialis di Bidang Obstetri dan Ginekologi serta Andrologi. Ke depan, kerjasama akan diperluas bahkan ke taraf S1. ril/end