SURABAYA | duta.co — Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) mendatangkan Prof Tomoyoshi Nozaki, MD, PhD dari The Universitas Tokyo, Jepang.

Kedatangan Prof Tomoyoshi sebagai Adjunct Professor yang akan melakukan tri dharma perguruan tinggi yakni bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Terutama kolaborasi dengan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK Unair.

Dalam kesempatan ini, Prof Tomoyoshi Nozaki menyampaikan orasi ilmiah berjudul: “Virulence Mechanisms of Amoebic Dysentery and Liver Abscess”
(Mekanisme Virulensi Disentri Amuba dan Abses Hati).

Prof Tomoyoshi adalah ilmuwan biomedis dan parasitologis terkemuka yang saat ini menjabat di Department of Biomedical Chemistry, School of International Health, Graduate School of Medicine, The University of Tokyo. Ia dikenal luas atas kontribusinya dalam riset terutama mengenai Entamoeba histolytica, parasit penyebab utama disentri amuba dan abses hati.

Prof Tomoyoshi meraih gelar Dokter (MD) dan Doktor (PhD) dari Keio University, Jepang, dan telah memimpin berbagai penelitian penting dalam bidang biologi molekuler, biokimia, serta mekanisme virulensi infeksi parasit. Penelitiannya telah memperkaya pemahaman dunia tentang patogenesis protozoa, resistensi obat,  penemuan obat dan interaksi inang-parasit.

Selama kariernya, Prof. Tomoyoshi Nozaki telah menerbitkan banyak karya ilmiah di jurnal-jurnal internasional bereputasi dan meraih berbagai penghargaan bergengsi, termasuk dari Japanese Society of Parasitology dan lembaga riset global. Kolaborasinya dengan para peneliti lintas negara mencerminkan dedikasinya dalam membangun kemitraan ilmiah internasional.

Pengukuhan ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama riset antara UNAIR dan The University of Tokyo, khususnya dalam bidang kedokteran tropis, parasitologi molekuler, dan penyakit infeksi, serta mendukung program publikasi bersama, bimbingan riset, dan mobilitas akademik.

Acara ini terbuka untuk sivitas akademika, praktisi kesehatan, peneliti, serta masyarakat umum yang memiliki ketertarikan dalam bidang mikrobiologi, parasitologi, dan kesehatan global.

Dekan FK Unair, Prof Dr dr Budi Santoso, SpOG (K) mengatakan pengukuhan ini merupakan bentuk lanjutan dari kerja sama riset yang telah berlangsung selama bertahun-tahun antara Unair dan universitas mitra di Jepang.

“Beliau tidak hanya ahli dalam disentri amuba, tapi juga dalam infeksi hati seperti abses. Sejak lama kami menjalin kerja sama dengan departemen parasitologi dan mikrobiologi, dan sekarang kerja sama ini diperkuat dalam bidang penyakit dalam,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK Unair, Dr dr Jongky Hendro Prajitno, SpPD(K)-EMD., FINASIM. Menurutnya, kerja sama dengan Prof Tomoyoshi sangat strategis untuk mendukung penelitian penyakit tropis.

Apalagi sepanjang kariernya, Prof Tomoyoshi telah meneliti berbagai aspek patogenesis infeksi protozoa, resistensi obat, dan pengembangan terapi antiparasit, serta menerima sejumlah penghargaan ilmiah bergengsi.

“Indonesia adalah wilayah tropis dengan beban penyakit infeksi yang tinggi. Kolaborasi ini sangat penting karena kami memiliki sumber kasus, sementara beliau memiliki fasilitas riset canggih. Kombinasi ini diharapkan menghasilkan inovasi dan penemuan baru yang bermanfaat bagi penanganan penyakit infeksi di masa depan,” jelasnya.

Dikatakannya, pengukuhan ini diharapkan memperkuat program mobilitas akademik, publikasi bersama, serta bimbingan riset lintas negara di bidang kedokteran tropis dan parasitologi molekuler. ril/lis

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry