Pengacara Protes Intimidasi dan Gaya Penyidikan Firza
Kuasa Hukum Firza Husein, Azis Yanuar, mengatakan kliennya sempat diintimidasi penyidik Polda Metro Jaya. Firza disuruh mengakui bahwa chat tak senonoh dengan orang diduga Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) M Rizieq Shihab adalah benar. Penyidik juga ‘mencampur’ pertanyaan makar dan pornografi dalam pemeriksaan sehingga bikin Firza stress.
“YANG bersangkutan disuruh mengakui, ditekan, disuruh mengakui tentang berita-berita yang menjadi viral itu. Padahal itu berita tidak pernah ada,” ujar Azis Yanuar saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (3/2) kemarin.
Selain itu, kata Azis, setiap pertanyaan selalu tak nyambung dan dikait-kaitkan dengan kasus makar. “Kita keberatan, karena ini kan soal makar. Tetapi sebagian pertanyaan untuk menekan yang bersangkutan untuk mengakui dengan apa yang beredar di viral itu. Sama polisi. Ditanya dan diminta untuk mengakui,” tuturnya.
Sehingga, lanjutnya, apa yang ditanyai oleh penyidik terhadap kliennya membuat seolah-olah tak terfokus dan seakan-akan dipaksakan.
“Iya kita pertanyakan dong, ini motifnya apa. Kalau makar kok dari 20 pertanyaan, 9-nya itu berkaitan dengan HRS (Habib Rizieq Shihab), terkait berita di viral, terkait dengan handphone, komunikasi dengan HRS. Ini enggak ada hubungannya kan. Terus ada intimidasi dan tekanan dari pihak kepolisian untuk mengaku video di viral itu atau diproses,” pungkasnya.
Namun, pihak kepolisian membantah melakukan intimidasi terhadap Firza Husein saat melakukan interogasi di Markas Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan tak ada intimidasi yang dilakukan penyidik terhadap Firza.
“Tidak ada, kita pokoknya secara profesional, kita mencari bukti-bukti alat bukti melalui saintifik. Nanti Ahli yang akan bicara,” ucap Argo di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (3/2) kemarin.
Enam Saksi dan Ahli
Argo menjelaskan, penyidik telah memeriksa enam orang saksi dalam dugaan kasus pornografi yang melibatkan Firza Husein. “Kasus ini kan dilaporkan Aliansi Mahasiswa Anti Pornografi dan Pak Hendri Yosodiningrat berkaitan dengan konten akun di dunia maya (yang porno itu),” katanya.
Kasus ini, masih kata Argo, sudah dilakukan penyidikan sehingga untuk itu polisi sudah melakukan penggeledahan di rumah Firza dan mengolah TKP di sana. “Kita juga sudah mengamankan barang bukti yang nanti akan dicocokkan dengan foto yang beredar. (Apakah foto itu diambil) di lokasi di rumah itu, sama atau tidak, identik atau tidak,” lanjutnya.
Sejumlah barang bukti juga sudah disita dari penggeledahan itu. Nanti akan di nilai apakah barang bukti seperti tv, sprei, dan bantal yang ada dalam foto itu sama dengan bukti di TKP atau tidak. “Kita sudah memeriksa enam saksi. Saksi yang mengetahui dan mendengar atau melihat. Kemudian juga saksi ahli satu per satu akan kita mintai keterangan. Yang sudah kita mintai keterangan ahli digital forensik,” sambungnya.
Saksi ahli ini akan melihat foto itu apakah rekayasa atau asli. Hari ini penyidik juga memeriksa saksi ahli antropometri. “Ahli ini akan melihat tentang fisik di foto itu atau tubuh terutama wajah (apakah sama dengan foto itu). Ini akan kita lihat semua. Hari ini sedang kita lakukan pemeriksaan,” lanjutnya.
Kasus itu bermula saat sebuah situs baladacintarizieq[dot]com menyebarkan screenshot percakapan yang mengandung unsur pornografi.
Percakapan via WhatsApp itu diduga dilakukan antara Firza dengan yang diduga Rizieq Shihab. Firza, yang ditahan dalam kasus makar, dan Rizieq telah membantah terlibat dalam kasus porno ini. Demikian pula Rizieq Shihab telah memberikan bantahan.
Menurut Rizieq, rekaman tersebut merupakan fitnah. “Rekaman fitnah yang mengatasnamakan Firza dan saya itu adalah fitnah,” tegasnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (1/2) lalu.
Kata Rizieq, Firza juga telah membantah atas hal itu melalui pengacaranya, Yakub Arupalaka. “Di mana Firza menolak ada rekaman foto suara. Beliau menolak dan tidak tahu sama sekali,” ujarnya.
Rizieq mengaku telah terbiasa dengan segala fitnah terhadap dirinya. “Fitnah macam ini, saya ini sudah kenyang difitnah. Beristri enam, selingkuh sama perempuan, terima sogokan Rp 100 miliar, penghinaan Pancasila, anti Bhinneka Tunggal Ika. Intinya Hasbunallah wa nikmal wakil, nikmal maula wa nikmal natsir,” pungkasnya. ful, mer, tri
