Peta lokasi Bom. Dunia berdiri di sebelah Mesir. (GAMBAR CNNINDOENSIA)

KAIRO | duta.co – Otoritas Mesir sesungguhnya ingin membuka perbatasan antara Rafah dengan Gaza. Rencananya dimulai Sabtu (25/11/2017) jalur itu dibuka selama tiga hari. Tetapi, informasi rahasia Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, belum meyakini akan ada jaminan keamanan rakyatnya.

Dan, kini terbukti, serangan brutal terjadi di kota Bir al-Abed dekat al-Arish. Orang-orang bersenjata menyerbu masuk ke dalam masjid dan meledakkan bom. Lebih gila lagi, mereka masih mengeluarkan tembakan ketika mobil-mobil ambulans berdatangan untuk membantu korban. Warga setempat mengatakan kelompok penyerang sepertinya menjadikan pemeluk Sufi sebagai sasaran.

Selama ini, Mesir sudah memetakan, bagian utara Sinai sebagai daerah rawan militan. Pasukan keamanan Mesir telah lama memerangi ISIS di Sinai Utara, di mana milisi telah menewaskan ratusan polisi dan tentara. Pertempuran di kawasan itu terus meningkat selama tiga tahun terakhir. Milisi umumnya membidik aparat keamanan dalam serangan. Tetapi, belakangan mereka tak peduli, memperluas serangan ke warga sipil Kristen.

Serangan brutal saat ibadah salat jumat berlangsung benar-benar membuat geram pemerintah negeri tersebut. Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dalam pidato nasional menanggapi teror kelompok militan ke aksi penyerangan masjid kota Bir al-Abed daerah Rawda, sekitar 40 km dari El Arish, Sinai Utara, Mesir, itu menewaskan 235 korban tewas dan sekitar 109 luka.

“Angkatan bersenjata dan polisi akan membalas atas para martir kami dan mengembalikan keamanan serta stabilitas dengan kekuatan yang dibutuhkan,” demikian Abdel Fattah seperti dikutip Reuters.

“Apapun yang mencoba untuk menghentikan kami dari upaya kami menghentikan rencana kejahatan buruk yang bertujuan menghancurkan apa yang ditinggal agama kami,” jelasnya.

Maka, beberapa jam setelah teror ke masjid di Sinai Utara itu, militer menggencarkan serangan udara di kawasan perbukitan sekitarnya.

Sejumlah pemimpin dunia mengecam serangan tersebut. Menurut kantor berita Rusia, TASS, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengirimkan telegram belasungkawa kepada Presiden Mesir Abdel-Fattah El-Sisi. Putin mengatakan negaranya siap meningkatkan kerja sama dengan Mesir dalam perang melawan terorisme internasional.

“Pembunuhan warga sipil selama shalat di masjid adalah tindak kekejaman dan sinisme. Kita dapat melihat sekali lagi konsep moralitas manusia benar-benar asing bagi teroris,” tulis Putin.

Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, juga mengungkapkan kecamannya terhadap insiden itu di akun Twitter pribadinya. “Sangat sedih dengan serangan yang menjijikkan di sebuah masjid di Sinai Utara, #Mesir. Ucapan belasungkawa tulus saya kepada semua orang yang terpengaruh oleh tindakan biadab semacam itu,” tulis Johnson.

Dalam sebuah pernyataan resmi, utusan Inggris untuk Mesir, John Casson, turut mengecam serangan terhadap masjid itu. “Saya muak dengan serangan jahat yang menewaskan dan melukai begitu banyak orang Mesir di Sinai hari ini,” ujar Casson.

“Atas nama Inggris, saya mengucapkan belasungkawa yang sangat mendalam kepada semua orang yang terdampak. Serangan terhadap orang-orang yang berdoa di masjid dan gereja hanya memperkuat tekad kami untuk berdiri bersama untuk mengalahkan terorisme dan benci,” tambah dia.

Duta Besar Prancis untuk Mesir, Stphane Romatet, menyebut serangan tersebut sebagai tindakan barbar dan memalukan. “Mesir berkabung dan Prancis berdiri di sampingnya,” kata Romatet.

Turki juga mengecam serangan tersebut. “Saya sangat mengutuk serangan teroris di wilayah Sinai di Mesir yang mengorbankan banyak kehidupan warga sipil yang tidak berdosa. Saya menyampaikan belasungkawa saya kepada keluarga orang-orang yang terbunuh, saya juga ingin yang terluka agar cepat sembuh,” tutur Menteri Luar Negeri Turki Mevlt avuolu.

Atas insiden ini, Presiden AS Donald Trump mengatakan ia akan melakukan pertemuan dengan Mesir dalam waktu singkat untuk membahas serangan teroris. Menurutnya, pemerintah harus lebih cerdik dan pintar dari sebelumnya dalam menangani masalah ini.

“Serangan teroris yang mengerikan dan pengecut terhadap jamaah yang tidak berdosa dan tak berdaya di Mesir. Dunia tidak dapat mentolerir terorisme, kita harus mengalahkan mereka secara militer dan mendiskreditkan ideologi ekstremis yang menjadi dasar keberadaan mereka!” tulis Trump. (rep,net)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry