
SURABAYA | duta.co – Film komedi sudah banyak dirilsi dengan cirikhas masing-masing. Namun film ‘Suka Duka Tawa’ berbeda dengan kebanyakan. Film produksi BION Studios dan Spasi Moving Image ini menggali sisi rapuh seorang komika perempuan yang selama ini menggunakan tawa sebagai tameng hidup.
‘Suka Duka Tawa’ menghadirkan kisah Tawa (Rachel Amanda), komika perempuan yang sedang merintis karier berbekal olahan pengalaman pribadi termasuk ditinggal ayahnya sejak kecil sebagai materi lawakan.
Hidup Tawa berubah ketika Keset (Teuku Rifnu Wikana), ayah yang hilang selama 20 tahun, tiba-tiba muncul kembali. Kembalinya Keset bukan hanya mengguncang hubungan Tawa dengan ibunya (Marissa Anita), tapi juga seluruh fondasi hidup yang selama ini ia anggap stabil.
Dari panggung stand-up hingga ruang keluarga, sepanjang film ini Tawa dipaksa menghadapi pertanyaan paling sulit: bisakah ia memaafkan seseorang yang selama ini membuatnya terluka dan hanya jadi materi lawakan belaka?
Resume dari cerita film ini menegaskan menjadi orang tua itu belajarnya seumur hidup. Maka komitmen pasangan menjaga keutuhan rumah tangganya pun menghadapi ujian setiap saat.
“Kirain film komedi, ternyata film ini malah bikin terharu karena kisah para tokohnya yang related banget dengan keseharian kita,” celetuk Annisa, salah satu penonton usai menyaksikan special screening film ‘Suka Duka Tawa’ di Studio XXI Grand City Mall, Minggu (28/12/2025).
“Film ini sarat edukasi, tentang makna ‘memaafkan’ sebagai upaya memahami kekurangan pasangan,” ucap Siska, penonton lainnya.
Baik Annisa maupun Siska mengaku tak bisa menahan air mata sepanjang film yang disutradarai Aco Tenriyagelli tersebut. “Alur ceritanya menguras emosi, sehingga gak terasa ternyata film ini hampir dua jam,” tutur Siska.
Sutradara Aco Tenriyagelli menuturkan, film ‘Suka Duka Tawa’ berbicara banyak tentang luka dan menertawakan luka. Harapannya, ketika nanti penonton menyaksikan film ini dan keluar dari bioskop, penonton bisa menjalani hidup dengan penuh harapan, kemudian berani melihat luka atau duka mereka sebagai sesuatu untuk mereka bawa dan pikul untuk bertumbuh bersama dengan Tawa.
Sementara itu, Amanda yang memerankan Tawa berefleksi pada karakter dan cerita di film ‘Suka Duka Tawa’. Bagi Amanda, film ini memiliki kedekatan dengan banyak orang tentang momen untuk memperbaiki hubungan yang renggang dan hampir usang.
“Buat aku, ini drama komedi keluarga yang dekat dengan banyak orang. Gak semua cerita kita sama, tapi pasti ada momen ketika kita ingin memperbaiki hubungan yang renggang dan sering kali caranya aneh, lucu, atau malah bikin bingung,” katanya.
Amanda menambahkan,”Itu yang bikin cerita ini terasa nyata. Seperti rasa bagaimana misalnya kita kesal dengan seseorang tapi dihadapkan sama hidup kita yang juga penuh dengan komedi”
“Yang paling kena buat gue justru relasi ayah–anaknya. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari karakter Keset. Film ini bikin gue refleksi juga sebagai manusia dan ayah,” ujar Bintang Emon yang memerankan Iyas, sahabat Tawa di film tersebut.
Selain Rachel Amanda, Teuku Rifnu Wikana, Marissa Anita, dan Bintang Emon, film yang akan tayang serentak di seluruh bioskop Tanah Air mulai 8 Januari 2026 ini dibintangi Gilang Bhaskara, Arif Brata, Nazira C Noer, Abdel Achrian, dan Mang Saswi yang menghadirkan pertemuan dua dunia: generasi pelawak televisi dan komika stand-up.
Disutradarai oleh Aco Tenriyagelli yang telah banyak mendapat pengakuan sebagai sutradara film pendek dan video musik, Suka Duka Tawa diproduseri Tersi Eva Ranti dan Ajish Dibyo. Imm






































