Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Festival Pesantren Tangguh #2 yang digelar mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) merupakan langkah strategis untuk membangun kesadaran masyarakat. Terutama kesadaran dan pengetahuan tentang Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie saat acara Festival Pesantren Tangguh #2, Sabtu (13/6/2021). Festival Pesantren Tangguh #2 digelar secara daring hingag 3 Juli mendatang.

 “Acara ini merupakan salah satu inovasi dari mahasiswa kedokteran. Ini langkah strategis untuk membangun kesadaran masyarakat tentang Covid-19,” katanya.

Jazidie mengingatkan agar tidak terjerumus menjadi orang yang tidak percaya dengan adanya virus Covid019. “Melalui acara ini kita bisa sama-sama belajar tentang Covid-19,” terangnya.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Sementara itu, salah satu narasumber dr Mustika Chasanatusy Syarifah mengingatkan meskipun sudah divaksin namun tidak semerta-merta melupakan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas serta interaksi). “Divaksin bukan berarti kebal terhadap virus Covid-19, vaksin itu mengurangi dampak sakitnya saja,” ucapnya.

Mustika menjelaskan, pesantren tangguh harus memperhatikan penggunaan masker, cek suhu tubuh, jaga jarak serta konsultasi ke dokter jika mengalami sakit. “Melalui antisipasi ini maka pondok pesantren menjadi salah satu pencegah penyebaran virus corona,” katanya. ril/hms

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry