ROTAN :  Peserta Ojhung saat saling pukul dengan rotan (duta.co/heru)

SITUBONDO | duta.co -Festival Ojhung yang setiap tahun dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Situbondo merupakan tradisi turun menurun nenek moyang Masyarakat Desa Bugeman, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo dan diyakini sebagai ritual permohonan hujan dan tolak balak, Minggu (25/8/2019).

Ritual ojhung yang dilaksanakan tadi malam di alun-alun kota Situbondo kali ini, menjadi acara terakhir dari rangkaian kegiatan memperingati HUT RI ke-74 dan Hari Jadi Kabupaten Situbondo ke-201.

“Festival Ojhung, pertunjukan Tari Landung dilaksanakan sebagai penutup rangkaian kegiatan HUT RI ke 74 dan Hari Jadi Kabupaten Situbondo ke 201,” ujar Kabag Humas Pemkab Situbondo H. Imam Hidayat saat memberi laporan di hadapan bupati.

Ritual Ojhung, sambung Imam, merupakan tradisi peninggalan para leluhur masyarakat Desa Bugeman, Kecamatan Kendit yang sampai ini masih dipertahankan.

“Budaya ojhung, merupakan seni bertarung satu lawan satu menggunakan pukulan rotan. Tradisi ojhung ini juga diyakini oleh sebagian masyarakat Situbondo sebagai sarana permintaan hujan kepada Allah SWT dan diyakini tolak balak agar terhindar dari berbagai macam bencana,” jelas Imam Hidayat.

Kesenian ojhung, imbuh Imam, dalam bertanding peserta harus menggunakan sarung dan kopyah serta tidak mengenakan baju. Masing-masing peserta mendapatkan jatah mencambuk sebanyak tiga kali. Bagi peserta yang paling banyak terkena cambukan rotan, maka dinyatakan kalah.

“Kesenian tradisi Ojhung ini sudah ada sejak dulu. Ini merupakan tradisi turun temurun masyarakat Desa Bugeman yang tetap dan harus di lestarikan,” pungkas Kabag Humas.

Sementara itu, Bupati Situbondo H. Dadang Wigiarto SH dalam sambutannya mengatakan, seni budaya ojhung masih di pertahankan oleh masyarakat Kabupaten Situbondo, khususnya masyarakat Desa Bugeman, Kecamatan Kendit akan dipertontonkan dalam event-event penting.

“Sepanjang memperingati HUT RI ke 74 dan Harjakasi ke 201 sudah banyak yang telah lakukan Pemerintah Kabupaten Situbondo, mulai dari kegiatan lomba sampai ke hal-hal yang sakral. Hal Ini merupakan upaya untuk mengenang dan menghormati para jasa-jasa para pahlawan kita. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama merajut rasa kebersamaan untuk keutuhan NKRI,” kata Bupati Dadang.

Bukan hanya itu yang disampaikan Bupati Situbondo saat memberikan sambutan pada pembukaan Festival Ojhung yang berlangsung di Alun-Alun Kota Situbondo. Akan tetpi, Bupati Dadang juga mengatakan, ada hal yang menarik di Kabupaten Situbondo pada tahun ini. Pada saat latihan gabungan militer, masyarakat Kabupaten Situbondo diberi kesempatan untuk mensaksikan kelengkapan alat-alat militer.

“Dengan diberi kesempatan masyarakat mensaksikan kelengkapan perang militer dan diberikan kesempatan untuk selpi dengan peralatan perang tersebut. Sehingga masyarakat tidak hanya akrab dengan TNI-nya saja, tapi masyarakat juga bisa akrab atau mengenali satu persatu alat perang itu,” jelas Bupati Dadang. heru

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry