Rektor Unitomo, Prof Siti Marwiyah memukul gong sebagai tanda dimulainya acara Konferensi Internasional 1stICEBEMA 2024. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Dr. Soetomo Surabaya (Unitomo) mencetak sejarah baru dengan menggelar : 1st International Conference on Economics, Business, Entrepreneurship, Management, and Accounting (ICEBEMA) 2024. Acara digelar  di Auditorium Ki Moh Saleh, dengan tema “Driving Innovation and Sustainable Business in Green Economy Era Through Digital Entrepreneurship”, Sabtu (26/10/2024).

FEB Unitomo meghadirkan narasumber dari empat negara, yaitu Malaysia, Filipina, India, dan Thailand, serta undangan terhormat lainnya, termasuk Ketua Umum IDEI, Hary Soegiri, dan rektor-rektor universitas terkemuka di Indonesia.

Rektor Unitomo, Siti Marwiyah mengatakan ni adalah langkah besar bagi FEB Unitomo untuk lebih dikenal dalam komunitas akademik internasional.

” Kami berharap ICEBEMA bisa menjadi agenda tahunan yang memperkuat kolaborasi global dan mendorong inovasi di bidang ekonomi dan bisnis. Harapan ini mengisyaratkan niat kuat Unitomo untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan praktik bisnis berkelanjutan,” ujarnya.

Salah satu keynote speaker, Emil Elestianto Dardak, menyoroti pentingnya tata kelola perusahaan dalam memperkuat transparansi dan akuntabilitas bisnis di era digital. “Corporate governance”, memegang peranan kunci dalam membangun kepercayaan publik dan meningkatkan akuntabilitas di dunia bisnis. Dalam lingkungan bisnis yang semakin transparan, perusahaan harus lebih proaktif dalam mengadopsi praktik tata kelola yang kuat,” ujar Emil.

Ia juga menekankan pentingnya strategi mitigasi risiko terkait penipuan korporat dan kesalahan pelaporan keuangan. “Penerapan sistem audit yang ketat dan pemantauan berkelanjutan bisa menjadi strategi efektif dalam memitigasi risiko fraud dan pelaporan keuangan yang menyesatkan,” tambahnya.

Emil juga mengulas perkembangan praktik audit yang semakin relevan dalam dunia digital yang terus berubah. “Perubahan teknologi mengharuskan audit dan pengawasan internal untuk beradaptasi agar tetap relevan. Sistem audit digital yang responsif dan adaptif bisa membantu perusahaan dalam mengidentifikasi potensi risiko lebih cepat,” jelas Emil. Harapannya, dengan peningkatan tata kelola dan akuntabilitas, perusahaan tidak hanya mampu bersaing di pasar global, tetapi juga menjaga integritasnya di hadapan publik.

Dekan FEB Unitomo, Prof. Sukesi, juga mengungkapkan rasa syukur atas partisipasi yang luar biasa. “Syukur Alhamdulillah, atensi partisipan sangat tinggi. Terdapat 211 artikel yang telah dikirimkan dan jumlah peserta mencapai 436 orang, terbagi dalam beberapa sesi online dan offline,” ungkapnya. ril/hms

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry