MALANG | duta.co – Perhelatan International Conference on Economics, Business and Social Sciences (ICEBUSS) yang ke-4 menghadirkan banyak kejutan. Diikuti pembicara dari 18 negara dan 2000 peserta yang berasal dari 20 negara. Special hadir Sheikh Abdul Aziz Abdul Rahman Hassan Al-Thani PhD selaku Sekjen Dewan Keluarga Kerajaan Qatar dan Ketua Dewan Pengawas Dana Kemanusiaan Kerajaan Qatar.

Dekan FEB Unisma yang sekaligus Conference Chair 4th ICEBUSS, Nur Diana SE MSi dalam sambutan kehormatan berterima kasih kepada Sheikh Abdul Aziz yang telah bersedia menjadi Honorary Speaker dengan tema Leadership With Love. Menurutnya tema Ini sangat penting dalam memberikan Insight bagi para peneliti, praktisi maupun akademisi yang hadir. Dimana
Sheikh ini berpengalaman baik di dunia pemerintahan maupun bisnis.

“Karena beliau ini adalah Sekjen Dewan Keluarga Kerajaan Qatar dan Ketua Dewan Pengawas Dana Kemanusiaan Kerajaan Qatar serta CEO perusahaan multinasional,” ungkap Diana.

Dalam paparanya, Sheikh Abdul Aziz Abdul Rahman mengupas Leadership with Love. Dimana untuk menjadi pemimpin sebuah organisasi seharusnya memulai dengan meningkatkan kemampuan dalam memimpin diri sendiri terlebih dahulu. Ia juga mengungkapkan memiliki banyak teori tentang kepemimpinan yang berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh John C. Maxwell.

Golden Rules in Leadership. Pertama, pemimpin haruslah seorang pemimpi (Dreamer). Pemimpin harus memiliki mimpi yang besar bagi organisasi yang dipimpinnya,” ujar Sheikh Abdul Aziz.

Kemudian aspek kedua yang harus dimiliki pemimpin adalah inisiatif. Pemimpin tidak boleh menunggu orang lain untuk bertindak. Inisiatiflah yang membedakan antara Leaders dan Followers. Selanjutnya adalah memimpin dengan cinta. Cinta sangat penting dalam prinsip kepemimpinan karena hubungan emosional antara pimpinan dan pengikutnya akan menentukan kualitas sebuah organisasi.

Selanjutnya pemimpin harus memprioritaskan pengikutnya karena pengikutlah yang bersama-sama membangun organisasi. Pemimpin harus peduli terhadap pengikutnya dan memastikan kemajuan dan kesejahteraan pengikutnya.

Hal lain yang harus dibangun adalah kepercayaan (Trust) antara pemimpin dan pengikut. Pemimpin harus memberi kepercayaan kepada pengikutnya terutama dalam memberikan tanggung jawab pada pengikutnya.

Seorang pemimpin tidak seharusnya menganggap dirinya sebagai sosok yang paling jenius dan paling cakap sehingga merendahkan (Under Estimate) pengikutnya.

Sheikh Abdul Aziz menambahkan bahwa mungkin butuh kerja keras untuk menerapkan implementasi pada awal prosesnya. Namun dengan implementasi Leadership yang baik, pada akhirnya organisasi bisa diotomatisasi.

Di akhir presentasi beliau, ia menekankan bahwa jika akan menjadi pemimpin, maka memimpinlah dengan cinta.

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry