BANDUNG | duta.co – Fatayat NU Bandung Barat merasa perlu meluruskan berita seputar permohonan bantuan beras kepada Pimpinan Gereja Kristen Indonesia. Apalagi, belakangan Fatayat NU Bandung Barat menjadi sorotan publik.

Pasalnya ada dua buah surat yang beredar di msyarakat dengan mengatasnamakan Fatayat NU Bandung Barat. Surat pertama adalah surat yang berisi permohonan bantuan beras kepada salah satu lembaga keagamaan. Surat kedua adalah surat terbuka yang berisi tentang pernyataan-pernyataan yang bermaksud meluruskan.

Menanggapi keberadaan kedua surat tersebut, Pimpinan Cabang Fatayat NU Bandung Barat mengeluarkan sikap resmi secara organisasi.

“Tertanggal 02 Desember 2017, dengan surat resmi nomor 11/C/PCFNU/SP/XII/2017, menyatakan bahwa Fatayat NU Bandung Barat tidak pernah membuat dan mengeluarkan dua surat yang berkembang di masyarakat tersebut,” demikian bunyi pernyataan resmi itu disampaikan kepada duta.co, Sabtu (02/12/2017).

Ketua Fatayat NU Bandung Barat, Iis Masruroh saat ditemui di kediamannya mengatakan, bahwa dirinya tidak pernah menandatangani dan mengeluarkan dua surat yang beredar di masyarakat tersebut. Dengan begitu kedua surat tersebut dipastikan hoax.

“Saya dan sekretaris tidak pernah menandatangani dan mengeluarkan  surat tersebut,” ujarnya saat ditemui Sabtu (02/12/17).

Ia mengatakan, dua surat tersebut jelas rancu. Menurutnya, kalangan internal Fatayat NU pasti bisa membedakan surat asli dan surat palsu. Sebab dalam penulisan surat sudah ada aturan dan tata tertibnya.

“Dan itu surat bukan tanda tangan saya. Dari cara penyusunan surat dan isinya jelas salah. Keluar dari aturan. Capnya juga berbeda,” ujarnya.

Iis mengaku, sebenarnya dari awal dirinya sudah memberikan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait. Khususnya kepada kalangan struktur Fatayat NU. Ia menghimbau agar masyarakat tidak termakan berita hoax setelah dikeluarkannya surat pernyataan resmi dari Fatayat NU Bandung Barat. (rls,mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry