PROBOLINGGO | duta.co – Keterbatasan fasilitas sekolah harusnya membuat guru lebih kreatif agar siswa lebih giat belajar. Maka inovasi pembelajaran harus diciptakan oleh guru. Dalam peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI, Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari mengajak guru melakukan inovasi dan berkreasi. Saat minat belajar siswa sedang rendah maka guru dituntut untuk berpikir kreatif agar semangat mereka tumbuh kembali.
Hal itu diungkapkan dalam peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI di gedung Islamic Center. Acara tersebut dihadiri ribuan guru se-Kabupaten Probolinggo. Hadir pula pengurus PGRI, anggota DPR RI, dan Forkopimda.
Bupati Tantri mengakui peran guru sangat penting anak bangsa. Di samping sebagai salah satu sumber belajar guru juga menjadi konduktor dalam sebuah orkestra pembelajaran. Kehadirannya memegang kendali mengatur irama pembelajaran sehingga tercipta suasana yang indah dan menyenangkan dalam ruang kelas yang unik.
Tantri menambahkan, guru profesi yang mulia karena tidak hanya mengantarkan anak menjadi berpengetahuan tapi juga berkarakter dan berakhlak. Namun dalam melaksanakan tugasnya dihadapkan pada dua hal yang banyak dikeluhkan, yaitu keterbatasan sarana sekolah dan rendahnya motivasi belajar siswa.
“Saya minta agar keterbatasan itu bukan menjadi penghambat tapi justru menjadi motivasi dan memacu guru berfikir kreatif. Kondisi sekolah yang terbatas mestinya menjadi Trigger untuk menumbuhkan kreativitas guru. Bukan tidak mungkin kreativitas guru tumbuh di sekolah yang sarana dan prasarananya sangat terbatas,” katanya.
Terkait rendahnya motivasi belajar siswa, Tantri menambahkan, maka guru harus kreatif dan inovatif mencari alternatif sebagai solusi bagaimana agar kemauan siswa belajar meningkat.
“Guru tak boleh berhenti berinovasi karena guru sejati adalah guru yang terus melakukan inovasi tiada henti,” ujarnya.
Setelah itu para guru terlibat dialog interaktif dengan Bupati serta anggota DP RI Hasan Aminuddin.
Para guru meminta resep dan trik bagaimana menumbuhkan semangat belajar siswa dari berbagai aspek. Terkait keterbatasan sarana dan prasarana sekolah para guru juga siap menghadapinya dan tidak menjadikannya sebagai hambatan dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa.
“Mendengar sambutan Bupati, kami bersemangat untuk berpikir kreatif dan inovatif meski kondisi sekolah prasarananya kurang memadai. Keterbatasan bukan menjadi penghambat kami menciptakan irama pembelajaran indah dan baik,” ujar seorang guru.
Sebagai bentuk penghargaan, Tantri memberikan cenderamata dan hadiah kepada guru yang berprestasi agar mereka termotivasi mendidik muridnya tanpa lelah dan penuh pengabdian. afa
