DISUMBANG ULAMA: Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Salahudin Uno menangis ketika menerima sumbangan dana kampanye dari para relawannya saat acara silaturahmi bersama Cawapres nomor urut 02 yang digelar di Jalan Menteng VII Medan, Sumatera Utara pada Rabu (12/12/2018) pagi. (ist)
DISUMBANG ULAMA: Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Salahudin Uno menangis ketika menerima sumbangan dana kampanye dari para relawannya saat acara silaturahmi bersama Cawapres nomor urut 02 yang digelar di Jalan Menteng VII Medan, Sumatera Utara pada Rabu (12/12/2018) pagi. (ist)

JAKARTA – Tim sukses Prabowo-Sandiaga Salahuddin Uno menilai beberapa akun Twitter fans petahana mencoba membalikkan fakta terkait poster “penolakan” pedagang  Pasar Kota Pinang, Sumatera Utara, Selasa (11/12/2018). Salah satunya akun Twitter @ulinyusron yang dituding menggoreng isu pelarangan pencopotan poster tersebut oleh tim Sandi.

“Upaya membalikkan fakta itu bisa jadi karena yang bersangkutan tidak ingin malu. Sebab, sebelumnya para pegiat Medsos telah membongkar dugaan praktik kotor oknum tertentu yang membayar para pedagang, agar menempel poster penolakan terhadap kehadiran Sandi,” ujar Mustofa Nahrawardaya, Timses Prabowo Sandi, kepada duta.co, Rabu (12/12).

Adapun poster tersebut bertuliskan, ’Pak Sandiaga Uno, sejak kecil kami sudah bersahabat, jangan pisahkan kami gara-gara Pilpres, Pulanglah!!!’

“Poster tersebut sempat menghebohkan masyarakat di media sosial. Sebab, selama ini tidak pernah ada penolakan terhadap kehadiran Sandi di berbagai pelosok,” ujar Mustofa.

Pemasangan poster ini pun, lanjut dia, sempat dicurigai sebagai upaya pihak tertentu untuk mengesankan Sandi tak diterima masyarakat. Hal itu ditandai dengan teriakan seorang ibu, yang tak lain istri pelaku penempelan poster.

“Ada akun @UlinYusron saya lihat mencurigai bahwa penempelan poster penolakan itu adalah upaya _playing victim_ pihak Sandi. Ulin mencoba membolak-balikkan fakta. Padahal jika melihat videonya jelas. Tim Sandi meminta kepada salah satu anggota tim agar tidak menurunkan poster itu,” jelasnya.

 

Tim Larang Copot Poster

Tim Sandi bernama Yuga melarang salah satu timnya yang sempat menurunkan poster penolakan. Yuga meminta agar timnya itu memasang kembali poster. Tujuannya, agar aspirasi pedagang yang akan menolak Sandi tidak kecewa. Akan tetapi, aksi Yuga yang melarang pencopotan poster, ternyata malah dicurigai sebagai rekayasa.

“Menurut saya, apa yang dilakukan Yuga sudah benar. Namun, beberapa fans petahana ingin menggoreng isu ini. Alhamdulillah gagal. Karena semua juga tahu bahwa Sandi dan Prabowo bukan tipe-tipe penyusun skenario cerita,” jelas Mustofa.

Dikatakan Mustofa, Prabowo Sandi adalah calon Presiden yang dikehendaki mayoritas ulama dan umat Islam. “Tidak mungkin, keduanya sengaja mengecewakan para pendukungnya itu,” tambahnya. kim

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry