SOLUSI : Pertemuan evaluasi atas keberadaan Kampus UB di Kediri dihadiri pihak Rektorat, perwakilan pemerintah daerah dan staf Dirjen Kemenristek Dikti (duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI | duta.co -Keinginan warga Kota Kediri dan sekitarnya untuk memiliki perguruan tinggi negeri dan kepastian atas nasib mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Kampus III Kediri akhirnya terjawab.

Setelah dilakukan rapat Evaluasi Lapangan Penyelenggaraan Program Studi Sarjana dan Program Studi Magister, dihadiri para staf ahli Bidang Akademik Dirjen Kemenristik Dikti,  Rektor UB Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri ,MS, para dekan, perwakilan mahasiswa dan alumni UB

Sementara dari pihak pemerintah daerah, hadir Sekkota Kediri, Budwi Sunu HS didampingi sejumlah pejabat teras Pemerintah Kota Kediri, pun demikian Wakil Bupati Kediri, Drs. H. Masykuri, yang keduanya menyatakan siap mendukung atas berdirinya universitas negeri baik di Kota maupun Kabupaten Kediri.

Kabar gembira ini seketika tersiar, menginggat berdasarkan hasil pertemuan telah disepakati ijin operasional kampus menjadi Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU), dari sebelumnya melakukan Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) pada Kampus III Kediri. Penjelasan ini disampaikan Staf Ahli Bidang Akademik Dikti, Paulina Pannen,

Setelah melihat langsung kondisi Kampus III, kegiatan mahasiswa, fasilitas dan proses perkuliahan, bahwa apa dilakukan Kampus UB di Kediri itu bukan kuliah jarak jauh, menginggat UB tidak memiliki izin atas itu.

“Saya kira UB lebih tepat untuk melakukan kuliah di Kediri, dikemas dalam kelembagaan yang lebih apik yaitu program studi di luar kampus utama dan segera mengakukan dokumen aplikasi atas kebutuhan bahwa keberadaan UB ini tidak tergantung pemerintah pusat,” jelasnya.

Pihak pemerintah  daerah yang diundang pun menyampaikan harapan besar agar Kampus UB ini segera berdiri, setelah di Kawasan Mrican, untuk wilayah Kabupaten Kediri, telah disiapkan tanah hibah di Desa Ploso Kidul Kecamatan Plosoklaten dan lahan berada di Kawasan Simpang Lima Gumul (SLG).

Setelah mendapat penjelasan dan sempat digelar tanya jawab, Rektor UB langsung menyatakan siap menerima saran dari tim Dikti dan segera mendaftarkan kampus ini pada Bulan April mendatang.

“Kami akan segera mendaftarkan, bahwa selama ini kami berusaha berjalan dengan sistem PJJ. Namun ternyata ada sistem perijinan yang lebih praktis dan ini memberikan solusi untuk kami,” jelas Prof. Bisri dalam forum evaluasi tersebut. (nng)