Nonton bareng film Pesugihan Sate Gagak bersama Walikota Eri Cahyadi dan istri di XXI, Plasa Tunjungan Surabaya, Minggu (16/11/2025). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengajak anggota karang taruna (kartar)  se-Surabaya nonton bareng (nobar) film Pesugihan Sate Gagak, di Studio XXI  Plasa Tunjungan, Minggu (16/11/2025).

Satu studio disewa untuk nonton film karya sineas asli Suroboyo, Dono Pradana itu. Eri juga mengajak sang istri, Rini Indriyani serta beberapa pejabat lainnya.

Eri mengaku nobar ini sebagai bentuk apresiasi bagi anak muda Surabaya yang sudah berkarya membuat film yang bagus dan layak ditonton.

“Ini apresiasi kami, semoga nanti bisa memacu anak muda Surabaya untuk mengembangkan industri kreatif. Karena industri kreatif itu banyak digeluti anak-anak muda. Semoga setelah nonton film itu jadi terpacu untuk berkarya,” ungkapnya.

Walikota Eri Cahyadi bersama sutradara Pesugihan Sate Gagak saat nonton bareng di XXI Plasa Tunjungan Surabaya, Minggu (16/11/2025). DUTA/ist

Dono Pradanaemgaku senang, Eri Cahyadi bisa antusias menyaksikan film perdananya. Apalagi, sengaja menyewa satu studio demi menyukseskan karya Arek Suroboyo. “Awalnya hanya mengajak Pak Eri nonton, eh malah disewakan stay studio, senang sekali pokoknya,” katanya.

Tidak hanya Dono, Arek-arek Kartar yang diajak nobar juga nampak senang. Zildjian dan  Yusuf An Nafahani salah satunya. Zildjian yang merupakan anggota kartar Ngagel itu senang karena nobarnya bareng Walikota Eri. “Nobar bareng bapak e arek Suroboyo dan nontonya film karya arek Suroboyo,” ungkapnya.

Zildjian dan Yusuf  juga mengaku penasaran dengan karya Dono yang selama ini merupakan seorang Youtuber. “Kita harus dukung karya anak bangsa apalagi ini arek Suroboyo,” tuturnya.

Komedi Horor

Film debut Dono ini bergenre komedi horor. Awalnya, Dono ingin hanya membuat film komedi. Tapi justru saat proses pembuatan ternyata komedi horor.
Film ini diproduksi Cahaya Pictures dan BASE Entertainment.

Film ini dibintangi komika dan aktor muda Indonesia, Ardhit Erwandha, Yono Bakrie dan Benedictus Siregar, Yoriko Angeline, Nunung dan Arief Didu.

Cerita mengikuti tiga sahabat bernama Anto, Dimas, dan Indra yang hidupnya serba berantakan. Mereka menghadapi tekanan ekonomi berat dengan tumpukan hutang.

Anto membutuhkan mahar mahal untuk menikahi kekasihnya Andini yang mulai kehilangan kesabaran. Dimas berjuang membantu usaha ibunya yang terus merosot karena masalah keuangan.
Indra semakin terjepit setelah terjerat pinjaman online hingga tak mampu bernapas lega. Situasi makin buruk ketika semua upaya mereka gagal memberikan perubahan berarti.

Di tengah keputusasaan, mereka menemukan buku mantra pesugihan milik kakek Indra. Ide paling gila pun muncul ketika mereka membaca syarat pesugihan tersebut.

Ritual itu tidak membutuhkan tumbal manusia dan hanya meminta daging burung gagak untuk dijadikan sate. Cara itu dianggap sebagai jalan pintas untuk keluar dari tekanan hidup. Percobaan pertama mereka langsung menghasilkan pengalaman mengerikan namun lucu. Pembeli pertama yang datang bukan manusia melainkan makhluk gaib yang sangat lapar.

Utang terhapus dan hidup mereka berubah menjadi lebih nyaman dalam waktu singkat. Hubungan Anto dan Andini pun sempat membaik karena masalah ekonomi mereda. Namun kebahagiaan itu tidak bertahan lama setelah rahasia pesugihan mulai terungkap. Makhluk gaib tersebut hadir dengan sifat semakin rakus dan tak terkendali, perlahan malah menjadi mimpi buruk mereka. ril/lis

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry