Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Pungky P Wibowo (kiri) usai menjadi pembicara dalam Pelatihan Wartawan Daerah Bank Indonesia 2017 di Grand Sahid Jaya Jakarta, Senin (20/11). DUTA/endang

JAKARTA | duta.co – Bank Indonesia (BI) terus mendorong pergeseran perilaku masyarakat dari pembayaran secara tunai ke non tunai. BI sendiri  melakukan empat strategi agar Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) ini bisa berhasil sukses.

Empat strategi itu di antaranya interoperabilitas dan interkoneksi melalui kartu kombo dan pemberdayaan keagenan, pembayaran elektronik di seluruh ruas jalan tol, pembayaran elektronik terintegrasi antar moda, cash management system, dan penyediaan layanan keuangan bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Pungky P Wibowo mengatakan, BI memang terus menggenjot GNNT dan cashless society melalui berbagai aspek salah satunya perluasan infrastruktur dan fasilitas pendukung. Mulai dari pengembangan fasilitas pembayaran jalan tol, pembelian dan top up, hingga penyaluran bantuan sosial non tunai pada 2018 mendatang.

“Kita juga melakukan sinergi terutama dengan pemerintah di berbagai sektor, utamanya pada sektor dengan jumlah pengguna yang masif seperti transportasi dan bantuan sosial. Hal itu dilakukan untuk mempercepat proses akseptasi dan perluasan akses. Strategi ini sejalan dengan target inklusi perbankan sebesar 75 persen pada 2019,” kata Pungky saat menjadi pembicara dalam Pelatihan Wartawan Daerah Bank Indonesia 2017 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Senin (20/11).

Berdasarkan data BI, jumlah penerima Program Keluarga Harapan (PKH) sudah mencapai 6 juta orang dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sudah mencapai 1,2 juta orang. Sedangkan untuk elektronifikasi jalan tol, saat ini sudah efektif diberlakukan di 35 ruas tol.

Hingga November 2017, realisasi penyaluran PKH sudah mencapai 99,16 persen dan penyerapan mencapai 99,04 persen di mana target hingga akhir tahun adalah 100 persen. Sedangkan realisasi penyaluran BPNT telah mencapai 98,41 persen dengan penyerapan mencapai 52,18 persen.

Sementara itu, elektronifikasi pada 35 jalan tol mampu mendorong rata-rata penetrasi non tunai nasional sebesar 98 persen. Hingga kini sudah ada 17 ruas jalan tol yang mencapai elektronifikasi sebesar 100 persen. “Saat ini gerbang tol full non tunai di Indonesia juga sudah mencapai 95 persen,” ujar Pungky.

Saat ini realisasi non tunai di Indonesia sudah mencapai 1,8 persen dari produk domestik bruto (PDB). BI lalu menargetkan transaksi non tunai di Indonesia bisa mencapai 2,1 persen dari PDB secepatnya. “Untuk itulah kami sekarang terus membangun infrastruktur dan fasilitas pendukung non tunai serta terus mengedukasi masyarakat,” ungkapnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry