GELAP: Veni Laksono dari Celtic Creative melihat salah satu karya foto pernikahan dengan konsep gelap nan eksotis. (duta.co/imam)

SURABAYA| duta.co –Tidak semua yang berwarna hitam itu konotasinya jelek. Ditangan ahlinya, warna hitam dengan kombinasi dan variasi siluetnya justru mampu menampilkan karya yang eksotis, elegan dan tampil beda. Itulah yang ditampilkan empat photographer dalam pameran Empat Sisi di ARA studio jalan Trunojoyo 91 Surabaya.

Kolaborasi tiga elemen, celtic creative wedding organizer, ARA studio dan SUB.id merupakan sekumpulan anak muda yang memiliki visi misi menciptakan,mewadahi,dan menjalankan kegiatan khususnya di bidang industri kreatif di Surabaya serta untuk menciptakan daya saing global.

Veni Laksono dari Celtic Creative mengatakan penonjolan konsep gelap, hitam dalam pameran kali ini benar-benar murni untuk tampil beda. Tidak semua hitam, karena ada dokumentasi photo pernikahan yang warna, namun mayoritas yang ditampilkan warna hitam dan gelap.

“Kebutuhan konsep photo pernikahan sangat beragam. Dan konsep hitam dan gelap ini menjadi salah satu yang bisa menjadi pilihan,” jelas Veni.

Veni menambahkan emat photographer yang digandeng merupakan para suhu dibidang photo pernikahan. Dan keempatnya setuju menampilkan karyanya sesuai tema.  Komentar keempat photographer sangat respek.

Chesoen Tan

1.Chesoen Tan

Mengingat semangat pergerakan Kartini dan pemikiran beliau, Saya ingin mempersentasikan bagaimana kita menghargai gelap untuk mengerti arti cahaya,bagaimana kita sebagai seorang fotografer berjuang untuk mendapatkan foto dan membagikannya dengan pasangan yang akan meniikah atau bahkan orang lain.

2. Dimas Cumi

Dhimas Salindra Dewantoro, biasa dipanggil Dimas Cumi. Terjun di dunia fotografi lebih tepatnya di dunia Wedding Photography selama hampir 7 tahun. Berawalkan hobi foto dan sampai diajak oleh salah satu vendor yang dimana saya juga dibesarkan disana,dari nol sampai bisa tahu seluk beluk wedding.

Semakin kesini saya merasa menemukan passion kearah wedding jurnalisme karena menurut saya dokumentasi wedding itu seperti jurnalias. Kita harus peka terhadap moment dan keadaan sekitar kita saat memotret,sebuah tantangan baru untuk saya agar peka akan moment.Berbicara soal wedding photography.Saya mengklasifikasikan menjadi 3 kinerja,yaitu beuty,journney,dan memory.

3.Dimas Prawira

Saya mencoba menggambar makna foto pernikahan melalui empat sudut pandang yang  berbeda. Yang pertama adalah foto pernikahan dari sudut pandang saya sebagai fotografer yang cenderung menginginkan sebuah visual yang indah, unik dan menarik

4.Primayurie

Apa fotografi pernikahan? Buat saya bukan di kata pernikahan , akan tetapi lebih kepada fotografi di mata  sang pengantin. Apa arti fotografi dalam pernikahan mereka? Cantik indah megah atau apa?  Menurut saya, fotografi itu apa dan mengapa harus ada fotografi pernikahan kemudian baru tentukan siapa yang berhak anda pilih untuk merekam hari bahagia anda. Niscaya hari itu akan terasa indah ketika anda berusaha mengingat dan meliatnya. (imm)