Rais Am Maulana Habib Luthfi bin Ali bin Yahya. (FT/Twitter/NUO)

PEKALONGAN | duta.co —  In sya Allah, jika tidak ada aral melintang, Ahad (14/01/2018) sampai Kamis (18/01/2018) ulama-ulama sufi baik dari dalam negeri maupun luar negeri, berkumpul dalam rangka Muktamar XII di Pekalongan Jawa Tengah.

Salah satu agenda acara muktamar yang selalu menarik, menjadi issu sentral, dan bergensi bagi muktamirin adalah pemilihan Rais Am (majelis tertinggi) dan mudir am (pejabat ketua umum) yang memimpin Jam’iyyah Ahlit Thariwah al Muktabarah al Nahdliyah Nahdlatul Ulama (JATMAN NU) [ada lima tahun ke depan, periode 2018-2023.
Rais Am sekarang, diamanahkan kepada Maulana Habib Luthfi bin Ali bin Yahya dan dipastikan tetap, dalam bahasa orang Bugis-Makassar OPPO’ki, masih terpercaya dan dipercayakan menjadi Rais Am eks officio Rais Majelis Ifta, pemimpin spiritual tertinggi di di JATMAN.
Tentang siapa yang memangku Mudir Am?  Inilah yang masih menjadi teka teki muktamirin. Yang  jelas satu syarat utama Mudir Am adalah berposisi sebagai mursyid (guru) tarekat, dan siapapun nantinya yang terpilih menjadi ketua umum, itu harus mendapat persetujuan dari Rais Am terpilih.
Sesuai jadwal, hari Selasa/16/01/2 melalui Sidang Komisi Majelis Ifta yang dipimpin Habib Abd Rahim Assegaf Puang Makka akan ditetapkan dan diputuskan penetapan muktamar hasil pemilihan Rais Am, berikut siapa yang dipilih sebagai Mudir Am, akan diumumkan Rabu (17/01/2018) melalui sidang pleno.
Karena muktamar JATMAN terangkai dengan halaqah II ulama tarekat sedunia, maka hadir pula sebagai peserta penuh utusan mursyid-masyayikh tarekah dari 45 negara dan tentunya berkumpul jutaan jamaah tarekat dari dalam dan luar negeri.

Muktamar XII JATMAN NU dibuka secara resmi Presiden RI, Joko Widodo dan ditutup Wapres Jusuf Kalla. Kini sudah ada tiga wilayah bakal menjadi lokasi penyelenggaraan kegiatan Muktamar XII. Hal tersebut disampaikan Koordinator Panitia Lokal Matan, M Mirza Rofiq saat dihubungi media ini, Sabtu (13/1).

“Ketiga daerah yakni Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan serta Kabuten Batang tersebut, akan menjadi lokasi baik untuk pelaksanaan muktamar maupun tempat penginapan peserta,” papar Mirza, sapaan akrabnya.

Lokasi kegiatan muktamar meliputi, Alun-alun Kajen Kab. Pekalongan lokasi kirab merah putih. Pendhapa Kajen Kabupaten Pekalongan lokasi pembukaan muktamar. Gedung Kanzus Sholawat, Jl. Dr Wahidin 70 Pekalongan lokasi Komisi Majlis Ifta. Masjid Syarifudin – Wonopringgo Kab. Pekalongan lokasi Komisi Bahtsul Masail Thariqiyah. Pesantren Al Mubarok – Medono Kota Pekalongan lokasi Komisi Organisasi. Pendopo Nusantara, Jl Nusantara no. 1 Pekalongan lokasi Komisi Program Kerja dan Rekomendasi.Masjid Al Khaerot – Sidorejo Kabupaten Pekalongan Komisi Ekonomi.

Kampus IAIN Pekalongan, Jl. Kusuma Bangsa no 9 Pekalongan lokasi Komisi Mahasiswa Thariqah An-Nahdliyyah (Matan). Hotel Santika, Jl. Gajahmada Pekalongan lokasi Komisi Luar Negeri. Penutupan muktamar akan diselenggarakan di gedung Djunaid Convention Hall Pekalongan. Peserta tidak perlu repot-repot soal transportasi, karena panitia menyiapkan posko di terminal dan bandara. (smsl)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry