TRENGGALEK | duta.co — Rencana pembangunan pelabuhan niaga di Teluk Prigi Kabupaten Trenggalek akan dilaksanakan tahun 2018 ini. Tentunya orang nomor satu di Kota Keripik ini, butuh berkali-kali menegaskan jika pembangunan itu tidak akan mengganggu aktivitas nelayan. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, Bupati Trenggalek usai mengikuti sidang Paripurna DPRD, Senin (30/7/2018).

“Tahun ini akan dibangun, anggarannya kan sudah ada,” ungkap Bupati Trenggalek yang kini bersiap dilantik sebagai Wakil Gubernur Jatim.

Lebih lanjut, suami Arumi Bachsin ini menegaskan bahwasa pelabuhan ini tidak akan mengganggu kegiatan-kegiatan lain. “Pelabuhan ini nantinya besarnya seperti PPN Prigi, Pelabuhan Perikanan Nasional,” imbuhnya.

“Tenanglah, teman-teman tidak usah takut, pelabuhan ini aman kok,” terang Bupati Trenggalek ini untuk menjawab keraguan warga masyarakat.

Dikatakannya, masyarakat wajib bersyukur bahwa semua proses dengan BPN berjalan dengan baik untuk finalisasi pengadaan lahan, dan aksesibilitas terhadap pelaksanaan pelabuhan juga diproses dengan lengkap.

“Tidak ada kendala yang berarti termasuk hal klasik seperti pembebasan lahan semua clear,” tandasnya.

Dia juga berharap, semoga apa yang menjadi cita-cita hampir seluruh masyarakat Trenggalek ini bisa terlaksana.

“Ini buktinya sekarang, dari proses ini saja tidak membuat gangguan terhadap kegiatan masyarakat. Sangat simpel,” tegas Waketum APKASI ini.

Dilanjutkannya, pelabuhan yang digambarkan masyarakat seperti pelabuhan Tanjung Perak tidak ada di pelabuhan Prigi ini.

“Memang ini bukan pelabuhan besar, siapa yang bilang pelabuhan besar seperti Tanjung Perak Surabaya, nggak ada,” pungkas Emil.

Dari informasi yang dihimpun, setelah pengadaan lahan selesai, Pemprov Jatim sudah siap melakukan pembangunan fisik pelabuhan yang berlokasi di Pantai Bangkokan Dusun Karanggongso, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo tersebut.

“Saat ini situasi dan kondisi sudah mulai kondusif. Masyarakat juga sudah mulai bisa memahami tentang pentingnya pembangunan ke depan. Untuk menuju sebuah kemajuan memang harus ada pengorbanan dan semuanya juga untuk kemajuan masyarakat,” timpal Camat Watulimo, Retno Wahyudianto, dalam kesempatan terpisah.

Dijelaskan Wahyu, luasan lahan yang akan dibebaskan untuk pelabuhan niaga tersebut adalah 0,8 hektare. Pihaknya pun optimis proses itu akan berjalan dengan mulus karena pemilik lahan hanya satu orang. Dengan begitu pemerintah akan lebih mudah untuk melakukan negosiasi harga.

“Alhamdulilah kemarin dari rapat koordinasi di tingkat kabupaten, kesepakatan antara dinas terkait dengan pemilik tanah, pihak pemilik ini siap untuk melepas tanahnya untuk kegiatan pelabuhan. Hanya saja nanti untuk nilainya masih menunggu dari appraisal,” pungkas Wahyu. (ham)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry