Tampak alat berat di lokasi sedang meratakan tanah bendungan embung, Minggu (14/9/2025)

LAMONGAN | duta.co – Kreativitas seorang aparatur desa kembali menjadi inspirasi di Kabupaten Lamongan. Sebuah embung di Dusun Sumberpanggang, Desa Lopang, Kecamatan Kembangbahu, akan tampil mempesona dengan wajah baru.

Embung yang sebelumnya hanya difungsikan sebagai penampung air, akan disulap menjadi lapangan futsal sekaligus taman bermain anak-anak.

Gagasan ini lahir dari tangan dingin Sholikin, Kepala Dusun Sumberpanggang. Lebih istimewa lagi, seluruh biaya pembangunan ditanggung langsung dari dana pribadinya.

“Saya merasa iba. Anak-anak muda di sini kalau ingin main futsal harus jauh-jauh ke kota. Selain butuh waktu, mereka juga keluar biaya tidak sedikit,” ujar Sholikin saat ditemui di lokasi, Minggu (14/9/2025).

Menurut Sholikin, olahraga bukan hanya sekadar hiburan, melainkan sarana penting untuk membentuk karakter dan menjauhkan generasi muda dari perilaku negatif. “Futsal bisa menjadi jalan sehat sekaligus benteng agar anak-anak tidak terjerumus ke hal-hal yang merugikan,” tambahnya.

Keinginan menghadirkan lapangan futsal di Sumberpanggang sebenarnya sudah lama menjadi harapan warga. Namun, keterbatasan dana membuat keinginan itu sulit terwujud. Dari situlah muncul ide brilian memanfaatkan embung yang mulai dangkal akibat sedimentasi.

Sholikin kemudian menginisiasi normalisasi embung sehingga kapasitas tampung air meningkat. Area tanggul yang melebar dimanfaatkan sebagai lapangan futsal. Dengan cara ini, fungsi utama embung tetap terjaga bahkan semakin optimal, sekaligus menghadirkan ruang olahraga bagi masyarakat.

Tak berhenti di situ, ia juga menyiapkan rencana membangun taman bermain untuk anak-anak PAUD dan TK di sekitar tanggul. Ruang bermain itu nantinya dilengkapi fasilitas sederhana yang ramah anak, sehingga memberi ruang tumbuh kembang yang positif.

Meski biaya pembangunan sepenuhnya dari kantong pribadi, Sholikin menegaskan proyek ini tidak mungkin berhasil tanpa semangat gotong royong warga dan dukungan Karang Taruna Arespank.

“Walau dana dari pribadi saya, tanpa gotong royong warga dan Karang Taruna, mustahil program ini bisa terwujud,” ujarnya.

Keterlibatan pemuda desa dalam pembangunan juga menjadi bentuk pendidikan sosial, bahwa kemajuan desa lahir dari kebersamaan.

Bagi Sholikin, lapangan futsal dan taman bermain bukan hanya soal infrastruktur desa. Lebih dari itu, ia memandangnya sebagai investasi moral. Ia berharap generasi muda Sumberpanggang memiliki ruang positif untuk berkembang, sehingga terhindar dari pergaulan bebas, miras, maupun tawuran.

Embung yang dulunya hanya dikenal sebagai penampung air, akan menjelma menjadi simbol harapan baru. Dari tangan seorang kepala dusun yang peduli, lahir ruang kebersamaan yang akan menemani generasi muda Sumberpanggang menatap masa depan lebih cerah. (ard)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry