SIMBOL : Kol Heru Setiawan mewakili Danlatamal V menyematkan rompi sebagai simbol diresmikannya PWI Malang Rescue. Nampak Ketua PWI Malang Raya M Ariful Huda (paling kanan) mendampingi. (duta.co/dedik ahmad)

MALANG | duta.co -Hasrat untuk lebih bermanfaat kepada umat, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya meresmikan PWI Rescue. Sekaligus rangkaian HUT wadah jurnalis ini, serta Halal Bi Halal dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh masyarakat.

Dengan bertambahnya usia PWI Malang Raya, berkeinginan kuat pula untuk lebih bermanfaat bagi masyarakat. Hal tersebut ditunjukan dengan dibentuknya PWI Rescue, Selasa (2/07/2019) di Club House Istana Dieng. Selain itu juga ditandatangani kerjasama dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perhimpunan Advokat Indonesia, Kampung Budaya Polowijen, dan Malang Creative Fusion, serta Majelis Hikmah.

Ketua PWI Malang Raya, M Ariful Huda mengatakan, “PWI Malang Rescue merupakan wujud tugas wartawan juga mengemban misi kemanusiaan,” ungkapnya.

Ia kemudian menjelaskan, guna meningkatkan kualitas para jurnalis agar ‘melek hukum’, PWI Malang Raya merangkul DPC Peradi. Selain itu untuk membantu pengembangan  pariwisata, serta turut mengangkat ekonomi warga, bekerjasama pula dengan Kampung Budaya Polowijen dan Malang Creative Fusion. Perihal peningkatan religiusitas anggotanya, ditandatangani MoU dengan Majelis Hikmah.

Plt Bupati Malang yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kadiskominfo) Kabupaten Malang, Ferry mengajak PWI Malang Raya tidak pernah lelah mengabdikan diri pada masyarakat.

Melalui peran para wartawan yang merupakan barisan terdepan dalam memberi informasi ter-up date. Lewat tangan para jurnalis yang merupakan jendela membuka wawasan masyarakat. Ia berharap berita yang disajikan valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Ferry mengatakan, “Berita Hoax seakan seperti bom waktu yang memantik perpecahan masyarakat. Plt Bupati berharap, para wartawan menampilkan karyanya dengan koridor jurnalistik yang ada. Saya yakin PWI dapat memerangi Hoax dengan akses informasi terbuka yang valid.”

Ditambahkan oleh Asisten Divisi Infantri (Divif) Kostrad, Kol Inf Erwin, yang dalam hal ini mewakili Panglima Divif 2 Kostrad. Mengutip peribahasa pena lebih tajam dari pada pedang, artinya, tulisan yang tersebar dapat membunuh karakter seseorang, yang akibatnya melebihi peluru tajam.

Erwin pun mengajak, “Mari sama-sama saling menjaga kerukunan dan persatuan bangsa, dengan saling croos cek. Saring berita sebelum disharing.” pungkasnya.dah

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry