SURABAYA | duta.co — Relawan Prabowo-Sandi Jawa Timur, Jumat (03/5/2029 menggelar syukuran kemenangan di Posko Pemenangan Jawa Timur, Jl Gayungsari Timur, Surabaya. Acara yang didominasi emak-emak ini diisi dengan berbagai orasi, intinya bagaimana mempertahankan kemenangan sekaligus melawan kecurangan.

“Kemenangan Pak Prabowo dan Pak Sandi harus kita kawal terus. Ini sangat menentukan nasib bangsa ke depan, nasib anak cucu kita nanti. Sekali kita biarkan kecurangan berlangsung, maka, habis sudah masa depan bangsa ini,” demikian salah seorang ibu memimpin orasi dari atas panggung utama.

Berbagai spanduk terpasang dengan kalimat-kalimat menggelitik. Ada spanduk berurukan besar bertuliskan ‘MERDEKA, KPU Jujur Kami Akur, KPU Curang Kami Berang. PEOPLE POWER,” demikian bunyi backdrop besar yang berada di samping lokasi acara.

Sementara dari Jakarta, Koalisi Penyelamatan Daulat Rakyat (Kopdar) menilai Pemilu Serentak 2019 berjalan dengan penuh kecurangan. Bahkan kecurangan dianggap terjadi secara terstruktur, sistematis, masif dan brutal (TMSB).

Dalam menanggapi fenomena pemilu tersebut, Koordinator Kopdar, Gde Siriana menegaskan bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat terbuka untuk kubu pasangan 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Isinya, diantaranya, meminta pasangan yang didukung dan diusung lima partai itu untuk tidak melakukan deal-deal politik di belakang layar dengan pihak pasangan 01.

Surat Terbuka

Pihaknya, meminta kepada Prabowo-Sandi segera turun langsung memimpin gerakan damai masyarakat secara nasional yang menghendaki berlakunya asas kejujuran dan keadilan dalam proses pemilu, demi menegakkan kedaulatan rakyat dan demokrasi.

“Kami juga mengingatkan capres 02 untuk tidak meninggalkan pendukung dan relawan atas apapun yang terjadi dalam proses penyelesaian sengketa Pilpres 2019,” jelas Gde dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (3/5).

Selain itu, Kopdar juga mendesak Prabowo-Sandi untuk segera melakukan upaya-upaya hukum atas kecurangan pemilu yang terjadi.

“Kami yakin capres 02 bisa merasakan kekecewaan yang mendalam di hati rakyat atas kecurangan pemilu ini. Sangat menyakitkan ketika rakyat begitu antusias mengikuti Pemilu Serentak demi perubahan lebih baik di negeri ini, tetapi ternyata rakyat menjadi korban kecurangan,” tutupnya.

Ada enam inisiator penanda tangan surat terbuka. Mereka adalah para kalangan aktivis, seperti Setya Dharma, Paskah Irianto, G. Siriana, Harlans, Kuldip Diva Singh, Anty Dodo, dan Lodewyk Pusung. (zal,rmol)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry