PELATIHAN: Pelatihan membuat pupuk organik yang dipelopori oleh LSM eLSAP Lamongan menekan penggunaan pupuk kimia dan pakan instan (duta.co/ARDI)

LAMONGAN | duta.co– Banyak cara dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat petani  untuk meningkatkan kemampuan melaksanakan usaha tani yang lebih baik. Salah satunya  melalui pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan pendampingan, pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil pertanian.

Itulah yang dilakukan LSM eLSAP melalui program pemberdayaan masyarakat dengan melatih pembuatan pupuk organik dan pakan ternak. LSM eLSAP yang terletak di jl. Sumargo perum pelanet Green no.38 Lamongan mengadakan pendidikan dan pelatihan kepada kelompok tani dengan menciptakan pakan ternak berbahan dasar gedebog (Batang pisang) jerami, atau limbah pertanian yang lain, dan mengolah limbah ternak untuk pertanian.

Ketua LSM eLSAP lamongan A.Muthiul.Mubin mengatakan  eLSAP Lamongan mengajak seluruh lapisan masyarakat khususnya kelompok tani untuk tidak tergantung kepada pupuk kimia, kita harus belajar untuk pertanian organik, selain irit biaya, kita juga bisa mengkondisikan bahannya.

“Metode SOC pada hewan ternak sudah lama kita terapkan. Kita ingin memotivasi masyarakat agar para peternak sapi atau kambing mau menggunakan batang pisang yang tidak bermanfaat untuk menjadi manfaat salah satunya untuk menjadi pakan ternak mereka, ” ungkapnya.

Untuk membuat pakan sapi atau ternak lanjut Mubin, dengan waktu sehari untuk pakan ternak sapi atau kambing, seminggu bahkan sampai sebulan sangat simpel dan ekonomis. ” Limbah ini bisa langsung di daur ulang, tanpa mesin dan tanpa proses yang njlimet, ” tuturnya.

Namun demikian jelas Muthiul  hasil dari produk pelatihan tersebut masih belum menjual. Baru sebatas melatih untuk kelompok tani atau peternak yang berkenan, kita akan lakukan pendidikan dan pelatihan, kita dampingi pokoknya.

“Yang terpenting saat ini bagaimana peternak tidak bergantung pada pakan instan, melainkan menggunakan bahan alami. Demikian juga petani, tidak bergantung pada  pupuk kimia, karena masih banyak pupuk organik yang bisa dimanfaatkan ” pungkas Mubin. (ard)

 

 

 

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry