JURNALISTIK : Seleksi pelatihan jurnalistik digelar SMA Negeri 3 Kota Kediri (duta.co/Bagus Romadon)

KEDIRI | duta.co -Sesuai program pemerintah Program Penguatan Karakter (PPK) bagi siswa melalui kurikulum yang sudah ada, sesuai Nawa Cita disampaikan Presiden Joko Widodo, diwujudkan SMA Negeri 3 (SMAGA) Kota Kediri mengajak anak didiknya untuk kegiatan ekstra kurikuler jurnalistik.

Demi suksesnya PPK, dimana 70% adalah penguatan karakter dan sisanya merupakan ilmu pengetahuan, menjadikan dasar digelarnya pelatihan jusrnalistik bagi siswa – siswa SMAGA. Diawali dengan seleksi, kegiatan ini diikuti 43 siswa – siswi baru, diawali dengan seleksi tulis dan wawancara.

Dijelaskan Tri Wulandari, S.Pd, pembina ekstra kurikuler, saat ditemui di sekolah, Sabtu (4/8), pihaknya dalam tahap menyaring calon anggota baru di kegiatan jurnalistik.  Dimana siswa yang memiliki keseriusan dan bermental tangguh, dalam menyebarluaskan informasi dengan dibekali tehnik fotografi.

“Seleksi ini dilakukan dengan serius agar nantinya yang tersaring adalah anggota yang berbakat dan serius belajar ilmu jurnalistik, maupun fotografi. Motivasinya bukan hanya sekedar ikut-ikutan teman atau coba-coba saja tanpa tujuan jelas motivasinya,” terang Tri Wulandari.

Bukan karena para siswa belum bisa menulis berita secara baik dan benar, ataupun tehnik komposisi dan pencahayaan yang tepat dalam fotografi, namun diungkapkan Tri Wulandari, diutamakan adalah siswa baru yang bermodal kemauan dan kemudian memiliki kemampuan.

“Tidak masalah, yang penting modal utamanya kemauan untuk selalu belajar,” imbuhnya. Sejumlah siswa mengaku tertarik ingin mendalami ilmu seperti layaknya reporter atau fotografer. Seperti diakui Bagus, siswa kelas IPS 3-1.

“Saya memiliki cita-cita ingin menjadi reporter atau fotografer sehingga saya ingin bergabung dengan ekstra kulikuler ini supaya saya mendapatkan pengalaman untuk dapat meraih cita-cita saya,” ungkap Bagus

Seleksi tulis bertujuan untuk mengetahui latar belakang, visi misi dan motivasi calon anggota baru, mengikuti ekstra jurnalistik. Sedangkan tes wawancara, bertujuan untuk mengetahui mental keberanian calon anggota baru. Karena jika lolos menjadi anggota jurnalistik, tidak menutup kemungkinan harus berhadapan langsung dengan narasumber berita.

Dijelaskan Tri Wulandari saat pembukaan proses seleksi, bahwa seorang wartawan harus memiliki ketrampilan dan cukup pengetahuan untuk menulis suatu berita. Tentunya didukung mental yang tangguh jikalau harus meliput suatu berita dimanapun peristiwa itu terjadi. Setelah mengikuti seleksi, bagi anggota yang lolos seleksi akan menggantikan 13 siswa yang pada Bulan September nanti purna tugas. (bgs/nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry